Merpati jenis Boeing 737-300 dengan no penerbangan MZ 836 tergelincir sejauh 500 m keluar landasan pacu dan terperosok sesaat setelah mendarat di Bandara Rendani Manokwari, Papua Barat, Selasa (13/4). Badan pesawat terbelah dua dalam kejadian ini. Pesawat yang terbang dari Jakarta- Yogyakarta- Makassar- Sorong-Manokwari itu mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandara Rendani, Manokwari karena cuaca buruk, seluruh penumpang yang berjumlah 103 orang selamat dalam kejadian naas itu, 13 Orang luka luka
Dokumentasi Kecelakaan Transportasi Darat, Laut dan Udara yang bersifat Kecelakaan Menonjol dengan korban meninggal dunia 5 (lima) orang / lebih atau Kecelakaan yang menjadi perhatian nasional yang melibatkan warga negara asing, anggota TNI atau Polri, Anggota DPR, DPRD atau DPD serta Kementerian dan pejabat setingkat Menteri di Darat, Laut dan Udara NKRI Periode Tahun 2009 s.d Sekarang.
Cari
Rabu, 25 September 2013
13 April 2010 Merpati Boeing 737-300 Tergelincir
Merpati jenis Boeing 737-300 dengan no penerbangan MZ 836 tergelincir sejauh 500 m keluar landasan pacu dan terperosok sesaat setelah mendarat di Bandara Rendani Manokwari, Papua Barat, Selasa (13/4). Badan pesawat terbelah dua dalam kejadian ini. Pesawat yang terbang dari Jakarta- Yogyakarta- Makassar- Sorong-Manokwari itu mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandara Rendani, Manokwari karena cuaca buruk, seluruh penumpang yang berjumlah 103 orang selamat dalam kejadian naas itu, 13 Orang luka luka
2 Agustus 2009 Pesawat Merpati Twin Otter menabrak pegunungan Bintang
Tim search and rescue (SAR) saat ini dipersiapkan untuk diterjunkan ke
lokasi pesawat Twin Otter Merpati, yang diduga menabrak gunung di
kawasan Amisibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Pesawat itu berpenumpang 12 orang dengan 3 crew itu hilang kontak dalam penerbangannya dari Sentani-Oksibil, Minggu (2/8).
Dan Lanud Sentani Kol (P) Suwandi ketika dihubungi ANTARA, Selasa, mengemukakan persiapan sedang dilakukan dengan menggunakan helikopter Kamov dan akan membawa delapan orang tim SAR, seorang diantaranya dokter. "Kami masih melakukan persiapan termasuk bila heli tidak dapat mendarat," ungkap Kol (P) Suwandi.
Menurut Suwandi, lokasi pesawat itu berada di pegunungan dan ditemukan oleh pilot Erick dan Mark dari AMA yang tergabung dalam tim SAR sekitar pukul 06.25 WIT.
Pesawat dengan MZ 9760 D dengan pilot Qadrianova dan co-pilot Pramudya itu ditemukan di kawasan Amisibil yang berjarak sekitar 3 mil dari Oksibil (ibukota Pegunungan.Bintang)
Korban : 15 Orang Meninggal Dunia
Pesawat itu berpenumpang 12 orang dengan 3 crew itu hilang kontak dalam penerbangannya dari Sentani-Oksibil, Minggu (2/8).
Dan Lanud Sentani Kol (P) Suwandi ketika dihubungi ANTARA, Selasa, mengemukakan persiapan sedang dilakukan dengan menggunakan helikopter Kamov dan akan membawa delapan orang tim SAR, seorang diantaranya dokter. "Kami masih melakukan persiapan termasuk bila heli tidak dapat mendarat," ungkap Kol (P) Suwandi.
Menurut Suwandi, lokasi pesawat itu berada di pegunungan dan ditemukan oleh pilot Erick dan Mark dari AMA yang tergabung dalam tim SAR sekitar pukul 06.25 WIT.
Pesawat dengan MZ 9760 D dengan pilot Qadrianova dan co-pilot Pramudya itu ditemukan di kawasan Amisibil yang berjarak sekitar 3 mil dari Oksibil (ibukota Pegunungan.Bintang)
Korban : 15 Orang Meninggal Dunia
Rangkuman Kecelakaan Pesawat di Indonesia
22 April 1974
Kecelakaan pesawat registrasi N446PA Boeing 707 Pan American World yang
menabrak gunung di Bali, lima menit menjelang mendarat di bandar udara
Ngurah Rai. Tragedi 22 April 1974 itu menelan korban 107 orang tewas.
4 Desember 1974
Pesawat Martin Air yang disewa Garuda Indonesian untuk penerbangan haji
jatuh saat akan mendarat di bandar udara Kolombo, Sri Lanka, dan
menyebabkan 191 korban tewas.
29 Maret 1979
Pesawat Twin Otter Merpati Nusantara Airlines jatuh di Gunung Tinombala dalam perjalanan dari Palu ke Tolitoli, Sulawesi Tengah, dengan 13 orang korban tewas.
29 Maret 1979
Pesawat Twin Otter Merpati Nusantara Airlines jatuh di Gunung Tinombala dalam perjalanan dari Palu ke Tolitoli, Sulawesi Tengah, dengan 13 orang korban tewas.
6 Maret 1979
Garuda Indonesia Penerbangan 553 adalah pesawat Fokker F-28 Garuda Indonesia yang sedang dalam penerbangan tanpa penumpang dari Denpasar menuju Surabaya dan menabrak lereng Gunung Bromo di ketinggian 6.200 kaki. Keempat awaknya tewas.
11 Juli 1979
Sebuah pesawat Fokker F-28 Garuda Indonesia terlibat musibah pada 11 Juli 1979. Pesawat bernama Mamberamo itu dalam penerbangan dari Bandara Talang Betutu (Lampung) menuju Medan dipiloti Kepten A.E. Lontoh menabrak dinding Gunung Pertektekan, anak Gunung Sibayak dalam pendekatan (approaching) untuk mendarat di Bandara Polonia, Medan. 4 awak dan 57 penumpangnya tewas.
13 Januari 1980
DC-9 Garuda yang rusak berat akibat mendarat keras di Banjarmasin
20 September 1981
Pesawat DC-9 Garuda Indonesian mendarat darurat akibat kerusakan mesin, sewaktu mendarat kedua ban belakang kiri pecah mengakibatkan pelek ban menghunjam landasan hingga sulit dipindahkan. Tak ada korban jiwa.
20 Maret 1982
Pesawat Garuda Indonesia jenis Fokker F-28 PK-GVK mendarat dalam cuaca hujan lebat, mengalami overrun dan tercampak ke areal persawahan di luar Bandara Branti, Bandar Lampung, Indonesia. 4 awak dan 23 penumpang tewas.
11 Juni 1984
DC-9 lainnya, patah dua di landasan Kemayoran sewaktu mendarat setelah terbang ferry, tidak ada korban.
30 Desember 1984
DC-9 Garuda patah tiga di rawa-rawa akibat overshoot waktu mendarat di bandar udara internasional Ngurah Rai, Bali tidak menelan korban.
4 April 1987
Pesawat DC-9 Garuda Indonesian PK-GNQ jatuh dan terbakar di landasan Bandara Polonia menewaskan 26 awak dan penumpang serta 19 orang luka berat. Pada ketinggian 1.700 kaki menjelang mendarat, pesawat mengalami gangguan dalam cuaca buruk, hujan, kilat dan angin berkecepatan 4 knot.
1 Februari 1988
Pesawat HS 748 PK-HIS milik maskapai Bouraq Airlines mengalami tire blown out pada nose wheel pada saat landing di Gorontalo. 5 Crew dan 28 penumpang selamat.
Pesawat HS 748 PK-HIS milik maskapai Bouraq Airlines mengalami tire blown out pada nose wheel pada saat landing di Gorontalo. 5 Crew dan 28 penumpang selamat.
18 Juni 1988
VC-828 Merpati Nusantara dari Jakarta tujuan Polonia, Medan mendarat darurat di landasan rumput akibat kerusakan pada sistem hidrolik pendaratnya. Ke-67 penumpang dan lima awaknya selamat.
2 Januari 1990
Pesawat CASA C212 PK-PCM milik Pelita Air Services mengalami masalah pada mesin saat berada dil Laut Jawa, pilot memutuskan ditching (mendarat di laut) namun gagal dan tenggelam. 3 crew dan 13 penumpang tewas.
25 Januari 1990
Pesawat HS 748 PK-OBW milik Airfast menabrak gunung Sangkareang, Lombok karena cuaca buruk. 3 crew dan 16 penumpang meninggal.
9 Mei 1991
Pesawat Fokker F27 PK-MFD milik Merpati Nusantara terbang dalam kondisi cuaca tidak baik dan menabrak gunung Kelabat, Manado. 5 crew dan 8 penumpang meninggal.
Pesawat Fokker F27 PK-MFD milik Merpati Nusantara terbang dalam kondisi cuaca tidak baik dan menabrak gunung Kelabat, Manado. 5 crew dan 8 penumpang meninggal.
24 Juli 1992
Pesawat Vickers Viscount VC-8 milik Mandala kehilangan komunikasi saat mendarat menyebabkan pesawat menabrak dataran tinggi barat daya bandara Patimura airport. Menewaskan 7 crew dan 63 penumpang.
28 Agustus 1992
Pesawat Vickers Viscount VC-8 PK-IVX milik Bouraq Airlines terbakar setelah landing di bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin. 23 orang cedera.
18 Oktober 1992
Pesawat CN 235 PK-MNN milik Merpati Nusantara, menabrak gunung Puntang, Garut. 4 crew dan 27 penumpang meninggal.
9 Januari 1993
Pesawat HS 748 PK-IHE milik Bouraq Airlines mengalami kebakaran pada mesin kanan setelah mendarat dibandara Juanda, Surabaya. 23 orang cedera dan 16 orang meninggal.
Pesawat HS 748 PK-IHE milik Bouraq Airlines mengalami kebakaran pada mesin kanan setelah mendarat dibandara Juanda, Surabaya. 23 orang cedera dan 16 orang meninggal.
31 Januari 1993
Pesawat SC-7 Skyvan Pan Malaysia Air Transport beregistrasi 9M-PID hilang 35 menit setelah lepas landas dari Polonia. Pesawat dengan 11 penumpang dan 3 awak jatuh di kawasan hutan Aceh Timur, hingga kini belum ditemukan reruntuhannya.
1 Juli 1993
Pesawat Fokker F-28 milik Merpati Nusantara mengalami musibah di Sorong saat akan mendarat di Bandar Udara Jefman. Pesawat terbang terlalu rendah dan salah jalur, menabrak bukit kecil setinggi pohon kelapa, mematahkan pesawat menjadi tiga bagian. 41 orang tewas dan dua cedera
25 April 1994
Pesawat BN-2A PK-ZAA milik Dirgantara Air Services menabrak gunung Saran, Kalimantan Barat. Kecuali Ny. Nur Intan Fitriani yang lolos dari maut, 10 penumpang dan pilotnya tewas.
18 Juni 1994
Fokker F-27 PK-MFI Merpati Nusantara Airlines yang menabrak lereng Gunung Kalora sekitar empat menit sebelum mendarat di Bandara Mutiara, Palu, Sulawesi Tengah. 5 crew dan 7 penumpang tewas.
4 November 1994
Twin Otter Trigana Air Service menabrak gunung dekat Kebu, Irian Jaya, menewaskan empat penumpangnya.
30 November 1994
F-28 Merpati Nusantara tergelincir di Semarang melukai 77 penumpangnya.
10 Januari 1995
Pesawat DHC 6 PK-NUK milik Merpati Nusantara hilang ketika melewati Selat Molo, NTB (dicurigai ledakan pada Compartment Cargo). 4 crew dan 10 penumpang hilang.
9 Agustus 1995
Pesawat HS 748 PK-KHL milik Bouraq Airlines menabrak gunung Kumawa, Kaimana, Irian Jaya. 7 awak dan 3 penumpang tewas.
3 Oktober 1995
Sabang Merauke Raya Air Charter kehilangan CASA 212 PK-ZAG yang jatuh di Bakongan Kaimana, Tapak Tuan, Sumatera Utara. 5 cidera dan 1 tewas.
13 Juni 1996
Garuda Indonesia 865, pesawat terbakar setelah overrun akibat aborting take off oleh penerbangnya di Bandara Fukuoka, Jepang saat akan take off menuju Jakarta, Indonesia. 16 cedera dan 3 tewas.
7 Desember 1996
Pesawat C212-200 PK-VSO milik Dirgantara Air Services jatuh di bandara Wamena, Irian Jaya setelah take off karena mesin kanan terbakar. 2 crew dan 15 penumpang tewas, pesawat jatuh 2.5 k m barat daya airport dan menimpa sebuah rumah, dua orang tewas didarat.
19 April 1997
Pesawat BAe-ATP PK-MTX milik Merpati Nusantara jatuh saat menjelang landing di Bulu Tumbang, Belitung. 15 orang meninggal.
26 September 1997
Garuda Indonesia Penerbangan GA 152 adalah sebuah pesawat Airbus A300-B4 yang jatuh di Desa Buah Nabar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Indonesia (sekitar 32 km dari bandara dan 45 km dari kota Medan) saat hendak mendarat di Bandara Polonia Medan pada 26 September 1997. Kecelakaan ini menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 222 orang dan 12 awak dan hingga kini merupakan kecelakaan pesawat terbesar dalam sejarah Indonesia.
Pesawat tersebut sedang dalam perjalanan dari Jakarta ke Medan dan telah bersiap untuk mendarat. Menara pengawas Bandara Polonia kehilangan hubungan dengan pesawat sekitar pukul 13.30 WIB. Saat terjadinya peristiwa tersebut, kota Medan sedang diselimuti asap tebal dari kebakaran hutan. Ketebalan asap menyebabkan jangkauan pandang pilot sangat terbatas dan cuma mengandalkan tuntunan dari menara kontrol Polonia, namun kesalahmengertian komunikasi antara menara kontrol dengan pilot menyebabkan pesawat mengambil arah yang salah dan menabrak tebing gunung.
Dari seluruh korban tewas, ada 44 mayat korban yang tidak bisa dikenali yang selanjutnya dimakamkan di Monumen Membramo, Medan. Di antara korban jiwa, selain warga Indonesia, tercatat pula penumpang berkewarganegaraan AS, Belanda dan Jepang.
19 Desember 1997
SilkAir Penerbangan 185 adalah layanan penerbangan komersial rutin maskapai penerbangan SilkAir dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, Indonesia ke Bandara Changi, Singapura. Pada tanggal 19 Desember 1997, sekitar pukul 16:13 WIB, pesawat Boeing 737-300 yang melayani rute ini mengalami kecelakaan jatuh di atas Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Seluruh 104 orang yang ada di dalamnya (97 penumpang dan 7 awak kabin) tewas, termasuk pilot Tsu Way Ming dan kopilot Duncan Ward.
14 Januari 2002
Lion Air Penerbangan JT-386 adalah sebuah penerbangan Lion Air dengan pesawat Boeing 737-200 yang jatuh setelah lepas landas di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, Indonesia pada tanggal 14 Januari 2002. Saat itu pesawat sedang menuju Batam. Tidak ada korban jiwa. Pesawat mengalami kerusakan pada sayap bagian kanan.
16 Januari 2002
Garuda Indonesia Penerbangan 421 merupakan pesawat Boeing 737 yang menerbangi jalur Mataram-Yogyakarta-Jakarta. Pada 16 Januari 2002, pesawat melakukan pendaratan darurat di Bengawan Solo. Kecelakaan ini mengakibatkan seorang pramugari tewas dan melukai 12 penumpang lainnya. Kecelakaan itu terjadi pada pukul 15:05 WIB. Alasan utama kecelakaan pesawat ini ialah karena dalam keadaan cuaca badai dan mengalami kerusakan mesin. Akibatnya pilot terpaksa mendarat darurat di sungai.
25 Mei 2002
Pesawat DHC 6 milik Trigana Air Service, yang terbang dari Wamena menuju Enarotali jatuh dipegunungan di Papua. 2 crew dan 4 penumpang tewas.
30 November 2004
Pesawat MD-82 milik Lion Air dengan kode penerbangan JT 538 tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Adisumarmo di Solo dan menewaskan 26 orang. Pesawat tersebut lepas landas dari Jakarta dengan tujuan Surabaya (transit di Solo) pada pukul 17.00 WIB sambil membawa 146 penumpang. Menurut penuturan salah seorang penumpang, cuaca pada saat keberangkatan sudah buruk karena adanya hujan besar disertai petir. Saat pendaratan pada sekitar pukul 18.15 WIB, menurutnya, pesawat terasa seperti tidak dapat dihentikan dan akhirnya masuk ke sawah di bandara sebelum akhirnya berhenti di dekat kuburan. Pesawat tersebut patah di tengah, tepatnya di bagian tulisan ‘Lion’ pada badan pesawat. Beberapa pengurus NU, termasuk Ketua Komisi VIII DPR, KH Yunus Muhammad, juga termasuk penumpang yang meninggal.
Berdasarkan hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), penyebab kecelakaan adalah karena landasan pacu yang tergenar air atau peristiwa yang dikenal sebagai hydroplanning sehingga pesawat tergelincir dan tidak dapat dikendalikan.
10 Januari 2005
Lion Air Penerbangan 789 gagal lepas landas dari Kendari, Sulawesi Tenggara.
15 Februari 2005
Lion Air Penerbangan 1641 terperosok di Bandara Selaparang, Mataram, NTB.
5 September 2005
Mandala Airlines Penerbangan RI 091 merupakan sebuah pesawat Boeing 737-200 milik Mandala Airlines yang jatuh di kawasan Padang Bulan, Medan, Indonesia pada 5 September 2005. Kecelakaan ini terjadi saat pesawat sedang lepas landas dari Bandara Polonia Medan. Pesawat tersebut menerbangi jurusan Medan-Jakarta dan mengangkut 116 orang (111 penumpang dan 5 awak). Sebelumnya diberitakan pesawat tersebut mengangkut 117 orang namun seorang penumpang ketinggalan pesawat. Penumpang yang selamat berjumlah 17 orang dan 44 orang di darat turut menjadi korban.Pada 12 Oktober 2006, KNKT menyatakan bahwa menurut hasil penyelidikan, Penerbangan 91 jatuh akibat kondisi flap dan slat (alat penambah daya angkat pesawat saat lepas landas) yang tidak turun serta prosedur check list peralatan yang tidak sesuai persyaratan.
4 Maret 2006
Lion Air Penerbangan IW 8987 dari Denpasar – Surabaya yang membawa 156 orang tergelincir saat mendarat di Bandara Juanda karena cuaca buruk, semua penumpang selamat.
5 Mei 2006
Batavia Air Penerbangan 843 jurusan Jakarta – Ujung Pandang – Merauke setelah beberapa saat mengudara pilot meminta balik ke bandara, pada saat mendarat ban pecah dan pesawat tergelincir di landasan pacu Bandara Soekarno Hatta, 127 penumpang selamat, 4 orang luka-luka.
5 Mei 2006
Pesawat Twin Otter milik Trigana Air Service dengan 9 penumpang pejabat pemerintah daerah Puncak Jaya, Papua dan 3 awak jatuh dan menewaskan semua penumpangnya. Pesawat diduga menabrak dinding gunung.
1 Januari 2007
Adam Air Penerbangan KI-574 adalah sebuah penerbangan domestik terjadwal Adam Air jurusan Surabaya-Manado, yang sebelum transit di Surabaya berasal dari Jakarta, yang hilang dalam penerbangan. Kotak hitam ditemukan di kedalaman 2000 meter pada 28 Agustus 2007. Seluruh penumpang dan awak yang berjumlah 102 hilang dan dianggap tewas. Pada 25 Maret 2008, penyebab kecelakaan seperti yang diumumkan oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) adalah cuaca buruk, kerusakan pada alat bantu navigasi Inertial Reference System (IRS), dan kegagalan kinerja pilot dalam menghadapi situasi darurat.
7 Januari 2007
Batavia Air Penerbangan 524 dengan tujuan Jakarta dan membawa 135 penumpang dan 3 bayi gagal lepas landas dari Bandara Depati Amir, Pangkalpinang karena kerusakan di roda ketika pesawat bergerak di landasan pacu. Akibatnya pesawat berjalan oleng.
17 Januari 2007
Mandala Airlines Penerbangan 660 tujuan Jakarta-Makassar-Ambon terpaksa kembali ke Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng. Pesawat ini sempat mengudara 30 menit namun kemudian diketahui mengalami kerusakan roda.
17 Januari 2007
Batavia Air Boeing 737-400 rute Manado-Balikpapan-Jakarta dengan 147 penumpang dengan empat pramugari gagal melanjutkan perjalanan karena satu roda pesawat rusak.
21 Februari 2007, pesawat melakukan pendaratan keras di Bandara
Juanda. Kecelakaan ini mengakibatkan bagian tengah badan pesawat patah.
Akibat dari kecelakaan ini jadwal penerbangan sempat terganggu dan
seluruh Boeing 737-300 milik Adam Air sempat dilarang terbang untuk
inspeksi lebih lanjut olah KNKT.
7 Maret 2007
Garuda Indonesia Penerbangan GA-200 adalah sebuah penerbangan dari maskapai penerbangan Garuda Indonesia jurusan Jakarta-Yogyakarta, yang meledak ketika terperosok saat melakukan pendaratan pada tanggal 7 Maret 2007 pukul 06:55 WIB di Bandar Udara Adi Sutjipto Yogyakarta setelah lepas landas dari Bandar Udara Soekarno-Hatta Cengkareng, Jakarta pukul 06:00 WIB. Pesawat ini membawa 133 penumpang, 1 pilot, 1 copilot, dan 5 awak kabin. Pilot pesawat adalah Kapten Marwoto Komar.[2] Jumlah korban tewas adalah 22 orang (21 penumpang dan 1 awak pesawat). [1] Beberapa tokoh Indonesia juga ikut dalam penerbangan ini antara lain yaitu Ketua Umum PP Muhammadiyah Dien Syamsuddin (luka ringan)[3], kriminolog Adrianus Meliala (luka), dan mantan rektor UGM Yogyakarta Prof Dr. Kusnadi Hardjosumantri (meninggal).[4]. Pesawat tersebut juga membawa 19 warga negara asing antara lain dari Jepang, Brunei Darussalam dan 8 orang warga Australia yang merupakan rombongan jurnalis yang akan meliput kunjungan Menteri Luar Negeri Australia Alexander Downer di Yogyakarta.
Saksi mata mengatakan api dipicu dari meledaknya ban depan saat mendarat sehingga menjalar ke badan pesawat. Dilaporkan pula bahwa badan pesawat terbelah memanjang dari bagian kabin hingga ekor pesawat, sementara salah satu sayap pesawat pecah dan terbelah, 21 Orang Meninggal dan 119 Orang luka luka.
12 Maret 2007
Batavia Air Penerbangan 200 dengan tujuan Jakarta batal berangkat dari
Bandar Udara Tjilik Riwut di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Seorang
penumpang mengaku mendengar ledakan keras yang diduga dari bagian mesin
saat pesawat telah melaju sekitar 500 meter di landasan pacu bandara.
Pilot mengerem pesawat, lalu pesawat kembali ke apron.
23 Maret 2007
Merpati Nusantara Airlines Boeing 737-300 pecah kaca depannya dalam penerbangan dari Denpasar ke Kupang. Pesawat dengan 96 penumpang mendarat dengan selamat di Kupang, namun penerbangan kembali ke Jakarta harus ditunda.
19 April 2007
Trigana Air Fokker 27 melakukan pendaratan darurat di ujung bandara Wamena, Papua, setelah salah satu bannya pecah. Tak ada korban yang jatuh.
9 April 2009
Pesawat Aviastar jatuh & Terbakar di Papua 6 Orang tewas
17 April 2009
Pesawat Mimika Air menabrak Gunung Gergaji Mulia, Puncak Jaya Papua 11 Orang tewas
2 Agustus 2009
Pesawat Twin Otter Merpati, yang diduga menabrak gunung di kawasan Amisibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.Pesawat itu berpenumpang 12 orang dengan tiga crew itu hilang kontak dalam penerbangannya dari Sentani-Oksibil.
13 April 2010
Sebuah pesawat Merpati jenis Boeing 737-300 dengan no penerbangan MZ 836 tergelincir sejauh 500 m keluar landasan pacu dan terperosok sesaat setelah mendarat di Bandara Rendani Manokwari, Papua Barat, Selasa (13/4). Badan pesawat terbelah dua dalam kejadian ini. Pesawat yang terbang dari Jakarta- Yogyakarta- Makassar- Sorong-Manokwari itu mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandara Rendani, Manokwari karena cuaca buruk, seluruh penumpang yang berjumlah 103 orang selamat dalam kejadian naas itu
20 Juli 2009 Kisah Mistis dibalik Tabrakan bus CV Sartika Vs Truck
Kisah mistis mewarnai tragedi
bus CV Sartika yang merenggut 7 korban jiwa saat bertabrakan dengan truk
pengangkut toge di KM 57-58 Jalinsum Medan-Tebingtinggi persisnya di
Dusun XIV, Desa Firdaus, Kec Sei Rampah, Sergai. Kecelakaan terjadi
karena mengelakkan 10 bocah makhluk gaib.
Masih katanya, sebenarnya mereka (mahluk gaib) tidak mengganggu para pengguna jalan raya di sana. Hanya saja waktu itu, supir bus CV Sartika merasa kaget dan langsung banting setir berusaha menghindari rombongan bocah itu.
Memastikan terawangan itu, POSMETRO MEDAN pun kembali ke TKP dan bertanya pada warga setempat. Dari keterangan mereka, warga mengaku tidak tahu kenapa bus itu tiba-tiba mengoleng ke kanan, sebab mereka tak melihat apa yang dielakkan.
Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa naas itu bus CV Sartika BK 7069 DN Nomor pintu 714 yang dikemudikan Saut Maruba Sihombing (41) terjadi di Jalinsum Medan-Tebing KM 57-58, persis di Dusun XIV, Desa Firdaus, Kec Sei Rampah, Sergai Senin (20/7) pukul 22.00 WIB.
Informasi dihimpun POSMETRO MEDAN di Unit Laka Polres Perispan Sergai, Saut yang tinggal di Gang Juhar, Lingk II, Sirantau Datukbandar, Asahan mengemudikan pengangkutan umum itu dari terminal Amplas dengan 14 penumpang.
Di TKP dengan kecepatan tinggi, Saut hendak mendahului kendaraan yang berada di depannya namun dari arah berlawanan meluncur truk BK 8473 ND yang dikemudikan Suheri (33) warga Dusun I, Desa Cempedak Lobang, Sei Rampah.
Laga kambing pun tidak terelakkan yang mengakibatkan bagian depan kedua kendaraan tersebut ringsek. Suheri pengemudi truk serta 5 penumpang bus Sartika tewas di tempat.
Mereka masing-masing ; (1) Samsul Bahri, 35, warga Medan, (2) Untung, 45, Jalan Sumber Awal Linkungan X No 246, Kel Harjo Sari II, Kecamatan Medan Amplas, (3) Mr X yang diperkirakan berusia 51 tahun, (4) Sutrisno, 57, warga Dusun Gelumpang, Desa Binjai, Kec. Aceh Tamiang, dan (5) Emi, 54, warga Air Batu, Asahan.
Selanjutnya, Herianto Panjaitan (22) warga Kampung Baru Cilegen Barat, Jakarta Timur yang sempat mendapat perawatan di RSU Sultan Sulaiman, Sei Rampah, juga tewas. Sementara itu Supir Bus CV Sartika, Saut Maruba Sihombing kritis.
Petugas yang mendapat informas tersebut segera melakukan evakuasi semua korban ke RSU Sulatan Sulaiman yang berjarak sekitar 500 meter dari TKP.
Ketika disambangi POSMETRO MEDAN Selasa (21/7) di rumah duka, Atik (38) -isteri Suheri pengemudi truk—,ibu 3 anak ini dengan wajah sedih seusai pemakaman suaminya mengatakan, sebelum berangkat kerja suaminya marah-marah.
Katanya, Suheri merasa dongkol karena sepeda motor Yamaha Vega R dibawa kemanakannya bernama Putra, tak kunjung kembali hingga Suheri berangkat mengantar toge ke Tanjung Morawa, Deliserdang.
Akibat peristiwa itu, Atik kini harus menanggung beban 3 anak hasil pernikahan mereka, yakni Reza (9), Andre (7) dan Tio (4 bulan).
Kabag Bina Mitra Polres Persiapan Serdang Bedagai, AKP Syamsul Bahri Lubis ST membenarkan peristiwa tersebut. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Korban yang masih dirawat yakni ;
Nurmainia (49) Jalan Tuamang Gang sadar, Kec Medan Barat
Miranda Nadia (5) Jalan Tuamang Gang sadar, Kec Medan Barat
Amin (54) Jalan Tuamang Gang sadar, Kec Medan Barat
Tuhari (45) warga Jalan Sri Cumi, Kec Pangkalan Brandan, Langkat.
Nisa (22) warga Desa panca Mukti, Kec Bidan Sinambela, Kab Rokan Hilir.
Ira (21) warga Jalan Deli Tua, Gang Baru, Kab Deliserdang.
Kui Hing(51) warga Simpang Gambus Dusun V, Kec lima Puluh, Kab Batubara.
Andika Kerniadi (16) warga simpang Gambus Kec Lima Puluh.
Andika Sunardi (24) warga Jalan Perdagangan, Lima Puluh, Batubara.
Samen (19) Dusun Parit Pompa Kiri, Desa Sicanang, Kab langkat.
Ahmad Yani (38) kernet truk warga Dusun I/III, Desa Cempedak Lobang.
Matnur (21) kernet truk warga Dusun I/III, Desa Cempedak Lobang.
5 Juli 2009 Kereta api Pramex menabrak Bus Hadi Mulyo
Korban meninggal akibat musibah Kereta api (KA) Pramex jurusan
Solo-Yogyakarta yang menabrak bus PO Hadi Mulyo bertambah. Kecelakaan
yang terjadi di lintasan tanpa palang pintu di Desa Jombor, Kecamatan
Ceper, Kabupaten Klaten, Jateng, Ahad (5/7) kemarin, menjadi 15 orang.
Musibah terjadi sekitar pukul 10.12 WIB mengakibatkan korban penumpang bus mini yang mengangkut rombongan pengantin asal Desa Jati, Brantak, Kecamatan Sumberlawang, 11 orang meninggal di TKP (Tempat Kejadian Perkara) lintasan 'Mbah Ruwet' yang oleh warga setempat dianggap 'gawat'. Tiga korban menyusul meninggal ketika dirawat intensif di Rumah Sakit Islam (RSI) Klaten. Mereka, Hadi Mulyono (60), Nyono (50) dan Partiyem (30). Jiwa mereka tidak bisa diselamatkan akibat luka yang diderita sangat parah. Ketiga korban begitu dinyata sudah meninggal langsung dikirim ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Suradji Tirtonegoro Klaten untuk diotopsi. Hal serupa juga dilakukan untuk 11 jenazah korban yang sudah meninggal di lokasi kejadian. Sebelas korban meninggal adalah, Trio (11), Tumiyati (41), lagiyem (60), Painem (60), Wahyuni (15), Sumiyati (55), Marselah Nikmah, Siswa Sumarto (55), Wagiyem (50), Turbudi (39), dan Tinem 55). Sementara, asisten masinis KA Pramex Loko KD2-80201, Mardi Sanyoto, masih dalam kondisi kritis. Hingga kini belum sadarkan diri. Ia mengalami luka berat bagian mulut dan kepala. Ketika mendapat bantuan pernafasan dalam kondisi ngorok. Mardi Sanyoto saat kejadian berada dalam posisi didepan. Persis dalam posisi berdiri diruang masinis, kepala loko -- menabrak bus PO Hadi Mulyo. Bagian depan loko mengalami rusak berat.
Musibah terjadi sekitar pukul 10.12 WIB mengakibatkan korban penumpang bus mini yang mengangkut rombongan pengantin asal Desa Jati, Brantak, Kecamatan Sumberlawang, 11 orang meninggal di TKP (Tempat Kejadian Perkara) lintasan 'Mbah Ruwet' yang oleh warga setempat dianggap 'gawat'. Tiga korban menyusul meninggal ketika dirawat intensif di Rumah Sakit Islam (RSI) Klaten. Mereka, Hadi Mulyono (60), Nyono (50) dan Partiyem (30). Jiwa mereka tidak bisa diselamatkan akibat luka yang diderita sangat parah. Ketiga korban begitu dinyata sudah meninggal langsung dikirim ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Suradji Tirtonegoro Klaten untuk diotopsi. Hal serupa juga dilakukan untuk 11 jenazah korban yang sudah meninggal di lokasi kejadian. Sebelas korban meninggal adalah, Trio (11), Tumiyati (41), lagiyem (60), Painem (60), Wahyuni (15), Sumiyati (55), Marselah Nikmah, Siswa Sumarto (55), Wagiyem (50), Turbudi (39), dan Tinem 55). Sementara, asisten masinis KA Pramex Loko KD2-80201, Mardi Sanyoto, masih dalam kondisi kritis. Hingga kini belum sadarkan diri. Ia mengalami luka berat bagian mulut dan kepala. Ketika mendapat bantuan pernafasan dalam kondisi ngorok. Mardi Sanyoto saat kejadian berada dalam posisi didepan. Persis dalam posisi berdiri diruang masinis, kepala loko -- menabrak bus PO Hadi Mulyo. Bagian depan loko mengalami rusak berat.
31 Mei 2009 PO Yanti Masuk Jurang
PADANGPANJANG (RP) - Bus PO Yanti yang mengangkut 37
penumpang dari Kota Padang menuju Batusangkar, Kabupaten Tanahdatar,
terjun ke jurang sedalam sekitar 15 meter di kawasan Silaiang Kariang,
Kecamatan X Koto, Tanahdatar, Ahad (31/5) siang pukul 13.30 WIB.
Sebanyak 12 orang, termasuk supir bus Syafruddin tewas dalam kondisi mengenaskan, 7 luka berat dan 18 luka ringan dalam kejadian ini. Hingga malam tadi, enam korban belum diketahui identitasnya.
Menurut saksi mata, begitu menabrak tembok pembatas jalan dengan tebing, bus langsung terbalik dengan bagian belakang yang pertama meluncur ke dalam sungai. Ketika mundur, mesin bus mati sehingga rem tidak dapat berfungsi menahan laju mundur kendaraan. Namun supir bus sempat berupaya menahan laju kendaraan dengan membelokkan bus ke arah kanan, tapi kendaraan malah berbelok ke kiri dan langsung terjun ke dalam jurang.
Dari informasi yang dikumpulkan Padang Ekspres (Riau Pos Group, RPG ) di lokasi kejadian, 12 orang penumpang bus beserta supir meninggal di tempat. Empat jenazah untuk sementara dititip di RS Yarsi Padangpanjang dan delapan mayat lagi dititip di RSUD Padangpanjang.
Korban selamat selain dirawat di RS Yarsi dan RSUD Padangpanjang, juga dirujuk ke RS Yarsi Bukittinggi dan RSUDS Achmad Mochtar Bukittinggi untuk mendapatkan pelayanan lebih lanjut.
Sementara kernet bus yang selamat dari musibah itu, Fajri, telah diamankan Polres Padangpanjang. Kepada petugas, menyebutkan bus ketika itu hendak mendahului sebuah truk yang ada di depannya. Namun , truk itu kemudian ikut mengambil jalur kanan. Tanpa diduga, dari arah berlawanan ada pula kendaraan lain yang turun. Dalam kondisi seperti itu, bus tak sempat mengerem dan meluncur mundur terjun ke jurang. Sebelumnya, kata Fajri, dia sempat mengganjal ban bus dengaan batu. Tapi upaya itu tidak berhasil dan bus tetap mundur lalu menabrak pagar jalan dan terjun ke jurang.
Saksi di lokasi kejadian juga menyebutkan dua penumpang tampak melompat turun dari bus tersebut, sebelum bus terjun bebas ke dalam jurang sungai yang memiliki dasar bebatuan.
Kondisi bus di dasar jurang juga sangat parah, dengan posisi roda berada di atas. Bahkan badan bus bagian atas yang dilingkari kaca, tampak remuk dan pipih. Hal tersebut yang diperkirakan menjadi penyebab tewasnya 12 orang penumpang termasuk supir, karena terhimpit dan tergencet oleh badan bus yang telah berusia cukup tua.
Perawat di RS Yarsi dan RSUD Padangpanjang menyebutkan, seluruh mayat korban meninggal dunia yang masuk ke rumah sakit tersebut nyaris hancur, dengan bekas terhimpit dan terjepit rongsokan besi bus nahas itu. Sementara korban selamat telah diberikan perawatan intensif dan rata-rata menderita luka parah seperti patah tulang kaki dan tangan, serta luka robek dan memar di berbagai bagian tubuh.
Petugas kepolisian Satlantas Polresta Padangpanjang ketika ditemui belum mau memberikan keterangan tentang kejadian tersebut. Namun menurut mereka, bus PO Yanti terjun ke jurang akibat tidak kuat mendaki tanjakan Silaiang Kariang, kemudian mati mesin dan meluncur mundur ke dalam jurang. Sementara menyangkut keterangan lebih mendalam, pihak kepolisian masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut secepatnya.
Tak lama berselang setelah kejadian, polisi juga telah memasang garis polisi di sekitar bangkai rongsokan bus. Bahkan menjelang sore sejumlah petugas kepolisian dibantu warga juga mulai membersihkan dan menyingkirkan puing bus tersebut dari sungai. Sementara karena banyaknya pengguna jalan dan warga yang ingin menyaksikan kejadian tadi, lalu lintas di sekitar lokasi sempat macet hampir satu jam.
Korban Selamat Dirujuk ke RS Bukittinggi
Sebanyak lima korban selamat mendapat perawatan rujukan ke RS Yarsi dan RSUD Ahmad Mochtar Bukittinggi karena menderita luka yang sangat parah serta akibat keterbatasan tenaga perawat di RS Padangpanjang.
Empat korban selamat yang dirujuk ke RS Yarsi Bukittinggi antara lain Rice (27) yang beralamat di Batusangkar, menderita patah pada kedua tulang kakinya, serta sejumlah jahitan di kepala akibat luka robek. Kemudian Buyuang Udin (28) yang beralamat di Batusangkar, karena hampir sekujur tubuhnya melepuh terkena siraman air radiator bus yang ditumpanginya.
Selanjutnya Helma (64) warga Lubuk Buaya Padang, yang menderita patah tulang kaki kiri serta luka-luka hampir di sekujur tubuhnya. Namun terdapat satu orang penumpang wanita berusia sekitar 50 tahun, yang diperkirakan mengalami geger otak ringan, sehingga ketika ditanya mengaku tidak ingat siapa namanya sendiri. Wanita paruh baya tadi juga mengalami patah tulang tangan bagian kanan.
Sedangkan satu korban selamat lainnya adalah Joni Asril (47) berasal dari Batusangkar dengan menderita luka bakar akibat terkena siraman air radiator. Kelima penumpang selamat kecelakaan bus PO Yanti ini masuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Yarsi dan RSAM dengan diantar satu persatu oleh ambulan rumah sakit Padang Panjang.
Ketika dimintai keterangan tentang kejadian naas yang mereka alami, korban mengaku peristiwa tersebut berlangsung sangat cepat, sehingga tak seorangpun penumpang yang sempat berupaya menyelamatkan diri. Apalagi, seperti dijelaskan korban Rice, bus tersebut bermuatan penuh sehingga sangat sulit bagi penumpang untuk meninggalkan bus sebelum terjun ke dalam jurang.
Menurut petugas piket IGD RS Yarsi, seluruh penumpang selamat telah mendapat penanganan medis dan seluruhnya dalam keadaan sadar. Bahkan beberapa orang keluarga korban juga telah berdatangan dan mengurus proses perawatan, hingga dipindahkan ke bangsal rehabilitasi pasca kejadian setelah berakhirnya masa trauma.
Kepala Cabang PT Jasaraharja Padang H Wan Anwar,S.Sos mengatakan, bahwa semua penumpang bus nahas tersebut tertanggung oleh PT Jasaraharja.
Menurut Wan Anwar, sewaktu dihubungi Ahad (31/5). Pengusaha PO Yanti sudah menunaikan tugasnya melunasi iuran asuransi PT Jasaraharja, setelah dicek di Bagian Administrasi. Itu pula sebabnya semua penumpang sudah terjamin.
PT Asuransi Jasaraharja akan menyerahkan santunan kepada keluarga yang meninggal dunia Rp25 juta. Bagi yang luka berat diganti biaya pengobatan maksimal Rp10 juta dan cacat tetap maksimal Rp25 juta.(ari/ztl/rpg)
28 Mei 2009 KM pompong tenggelam saat membawa imigran dari Malaysia
Imigram ilegal asal Afganistan yang selamat dari peristiwa tenggelamnya
kapal pompong kayu di perairan Pulau Halang, Kabupaten Rokan Hilir kini
dibawa ke kantor Imigrasi Kelas II Bagansiapi-api, Rokan Hilir, Riau.
Kepala Imigrasi Kelas II Bagansiapi-api, Rokan Hilir, Hari Putra Wibowo membenarkan hal itu. "Saat ini 16 penumpang yang selamat sedang saya bawa ke kantor Imigrasi. Kita akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya, Kamis 28 Mei 2009.
Informasi yang diperoleh di lapangan 15 korban yang selamat tersebut adalah Mehdi, Latif, Asabullah, Gulam Yahya,Ismatullah, Warsih, Abdul Hamid, Musa, Alihan, Alliza, Ali Muhammad, Muhammad Naim, Fasel, Abbas, Aziz dan Jawad.
Seperti diketahui, Kapal jenis pompong kayu yang mengangkut 36 imigran asal Afganistan tenggelam di perairan Pulau Halang, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Saat ini korban yang meninggal bertambah menjadi 6 orang. Korban yang meninggal dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hilir melalui jalur laut. Sementara 14 korban lainnya masih dalam pencarian.
"Para Imigran sering masuk ke Indonesia dari Malaysia. Dari keterangan yang kita peroleh, tujuan akhir mereka adalah Australia. Dipilihnya Indonesia, barangkali karena banyak jalan tikus," katanya.
Untuk mengantisipasi peristiwa serupa, lanjut Hari, pihaknya akan meningkatkan pengamanan dan patroli di perairan Indonesia yang berbatasan dengan negara tetangga.
Kepala Imigrasi Kelas II Bagansiapi-api, Rokan Hilir, Hari Putra Wibowo membenarkan hal itu. "Saat ini 16 penumpang yang selamat sedang saya bawa ke kantor Imigrasi. Kita akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya, Kamis 28 Mei 2009.
Informasi yang diperoleh di lapangan 15 korban yang selamat tersebut adalah Mehdi, Latif, Asabullah, Gulam Yahya,Ismatullah, Warsih, Abdul Hamid, Musa, Alihan, Alliza, Ali Muhammad, Muhammad Naim, Fasel, Abbas, Aziz dan Jawad.
Seperti diketahui, Kapal jenis pompong kayu yang mengangkut 36 imigran asal Afganistan tenggelam di perairan Pulau Halang, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Saat ini korban yang meninggal bertambah menjadi 6 orang. Korban yang meninggal dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hilir melalui jalur laut. Sementara 14 korban lainnya masih dalam pencarian.
"Para Imigran sering masuk ke Indonesia dari Malaysia. Dari keterangan yang kita peroleh, tujuan akhir mereka adalah Australia. Dipilihnya Indonesia, barangkali karena banyak jalan tikus," katanya.
Untuk mengantisipasi peristiwa serupa, lanjut Hari, pihaknya akan meningkatkan pengamanan dan patroli di perairan Indonesia yang berbatasan dengan negara tetangga.
Para Artis Indonesiapun Banyak yang terlibat Laka Lantas
Kecelakaan di tol Jagorawi pada Ahad lalu, 8 september pukul 00.45 yang
menetapkan AQJ, putra musisi Ahmad Dhani sebagai tersangka. Peristiwa
naas terjadi ketika Lancer B 80 SAL yang dikendarai AQJ datang dari arah
selatan menuju utara lalu menabrak pagar pemisah sehingga masuk jalur
berlawanan. Mobil kemudian menyeberang menghantam Daihatsu B 1349 TEN
yang datang dari arah utara ke selatan. Mobil lalu terdorong mengenai
Avanza B 1882 UZJ. Enam orang tewas dalam kejadian ini.
Kecelakaan juga menimpa para artis Indonesia dengan motor, mobil dan bus. Akibat kecelakaan ini mengalami luka ringan, luka berat, trauma, bahkan meninggal dunia. Berikut para artis yang mengalami kecelakaan lalu lintas pada pertengahaan tahun 90an hingga tahun lalu.
1. Nike Ardila
Penyanyi, bintang film, dan bintang iklan Nike Ardilla meninggal pada hari Minggu, 19 Maret 1995 di Bandung karena kecelakaan. Mojang Priangan yang populer dengan lagunya Bintang Kehidupan ini tewas seketika setelah mobil Honda Civic Genio yang ia kemudikan menabrak pagar tembok setinggi satu meter di Jl RE Martadinata (dulu Jalan Riau) No.215 Bandung, sekitar pukul 06.15 WIB.Jenazah Nike dikebumikan di Desa Imbanegara, Kabupaten Ciamis, sekitar 180 kilometer sebelah timur Bandung.
Hingga sekarang kematian Nike Ardila masih mendapat perhatian dari para penggemarnya. Bahkan tak lama setelah kematianya, nama Nike Ardilla justru menjulang. Publik masih terus membicarakan Nike Ardilla dan Majalah Asia Week menafsirkan Nike dalam sebuah kalimat satir "In Dead She Soared" atau "Dalam Kematian Dia Bersinar". Setiap tahunnya ribuan penggemar yang tergabung dalam Nike Ardilla Fansclub melakukan ritual khusus pada tanggal 19 Maret dan 27 Desember yaitu berziarah ke makam dan mengadakan acara mengenang Nike seperti memutarkan film-film Nike dan menyanyikan lagu-lagu Nike di Bandung, tempat kelahiran dan tempat berpulangnya Nike. Sebuah museum juga didirikan di Jalan Soekarno-Hatta, Bandung.
2. Abiem Ngesti
Pelantun lagu Pangeran Dangdut ini mengalami kecelakaan di tol Cikampek Sabtu dinihari pada 19 Agustus 1995 sekitar pukul 03.30 WIB bersama ibunya, Ny Yuli Isniwati, adiknya Raka Sakti, pamannya Kaswito dan adik iparnya Irma. Rombongan keluarga Ngesti ini baru saja pulang dari Kudus, tempat ayah dan keluarganya tinggal di sana. Ngesti, ibu dan adiknya sering bolak-balik Jakarta Kudus.
Berdasarkan keterangan polisi Suzuki Carry berplat nomor H-8207-E yang dikendarai keluarga korban itu menghantam truk gandeng N-2360- NA yang tengah berhenti di tempat peristirahatan di STA 42.600, kawasan desa Wanasari, Telukjambe, Karawang. Diduga, Kaswito yang mengemudikan mobil mengantuk karena kelelahan sehingga tidak mampu mengendalikan kendaraannya.
3.Ahmad Iskandar Zulkarnaen
Pembalap Ahmad Iskandar Zulkarnaen meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan mobil di sirkuit balap Bumi Serpong Damai (BSD), Serpong, Tangerang pada Sabtu, 25 Mei 2002. Ahmad adalah suami artis Nia Zulkarnaen ini dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Sebelum menikah dengan Nia, Ahmad bernama Alexander David Siahaan. Pada saat kecelakaan, Nia sedang berada di Singapura untuk berobat dan saat itu Nia masih sempat kontak dengan suami melalui telepon genggam. Percakapan terputus saat Nia harus naik ke pesawat. Sewaktu Nia turun dari pesawat, tiba-tiba ada kabar bahwa Alex kecelakaan. Setelah terjadi kecelakaan, lomba balap mobil itu ditunda selama tiga minggu.
4. Ian Yuliansyah
Vokalis Protonema, Ian Yuliansyah mengalami musibah kecelakaan pada 1 Desember 2002. Maksud hati ingin nongkrong di Dago sambil menikmati jagung bakar. Apa daya, begitu keluar kompleks rumahnya di kawasan Bukit Bandung Indah, mobil yang dikendarai Ian malah ditabrak angkutan kota (angkot). Bagian depan mobil yang dikendarai Ian ringsek, bahkan mesinnya rusak. Baik Ian maupun empat orang saudaranya tidak menderita luka yang parah, hanya sempat kaget dan sedikit gemetar. Protonema yang bersinar dengan lagu Kiranya dan Rinduku Adinda ini merupakan kelompok musik asal dari Bandung.
5. Rombongan Artis Figuran Sinetron Kuasa Ilahi
Mobil mikrolet bernomor polisi B 2504 VU yang membawa rombongan artis figuran sinetron Kuasa Ilahi untuk menuju lokasi syuting di SMA 64 Cipayung, Jumat pada 15 Juli 2005 mengalami kecelakaan saat berada di jalan di sekitar Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Kecelakaan itu menyebabkan seorang penumpang bernama Marco (15) tewas dan lima orang lainnya luka ringan. Korban kemudian dibawa ke RSCM Jakarta. Adapun sopir yang mengendarai mikrolet itu langsung kabur. Akibat kecelakaan itu, syuting yang direncanakan mengambil cerita ada siswa SMA yang putus asa, lalu memilih bunuh diri di kamar mandi sekolah itu batal dilakukan
6. Adi Firansyah
Merupakan bintang muda yang namanya tengah menanjak lewat sejumlah sinetron, di antaranya Gengsi Gede-Gedean, Adi Firansyah (22) pada Sabtu petang, 23 Desember 2005 meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit. Adi mengalami luka parah dalam tabrakan sepeda motor di akses Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta ruas Cikunir, Bekasi.
Berdasarkan informasi dari Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi, tabrakan maut itu terjadi di ruas Cikunir perbatasan Jatimekar- Jakamulya, Bekasi Selatan, Sabtu sekitar pukul 16.30. Adi yang mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja bernomor polisi B 5829 ND menabrak sepeda motor Honda Supra Fit B 6984 KBC yang dikendarai M Alif Asqianata, bocah yang baru berusia sembilan tahun. Alif meninggal seketika akibat cedera parah di bagian kepala, sedangkan Adi terluka parah. Dalam perjalanan ke rumah sakit, Adi yang tinggal di kawasan Cikunir meninggal dunia.
7. Taufik Savalas
Bintang komedia Taufik Savalas yang meninggal dunia pada Rabu malam, 11 Juli 2007 akibat kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Yogyakarta-Purworejo, Kilometer 13, Desa Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Ketika itu, Taufik hendak menuju Purbalingga untuk mengemban tugas sebagai duta salah satu produk sabun kesehatan. Namun, mobil Toyota Kijang Kapsul bernomor polisi B 2089 QH yang membawanya dari Yogyakarta menuju Purbalingga, bertabrakan dengan truk bermuatan semen. Dan kepalanya terjepit.
Sebelum kecelakaan di Purworejo yang merenggut nyawanya, Taufik juga pernah mengalami kecelakaan di Jalan Tol Tomang-Merak KM 15 pada 27 Februari 2003. Ketika itu Taufik mengendarai mobil pribadinya Peugeot 206 setelah syuting acara Laris Manis di Studio Penta, Kebon Jeruk, untuk mengantar adiknya. Setelah itu, sekitar pukul 01.00 WIB Taufik melanjutan perjalanan ke rumahnya di Lippo Karawaci, Tangerang. Dalam keadaan sepi Taufik memacu kendaraannya mencapai kecepatan 120-130 km/jam. Pandangannya saat itu terhalang akibat kaca depan mobilnya terciprat air. Hal ini membuat Taufik panik dan tak dapat menguasai kendaraan. Kendaraannya pun melaju zig-zag hingga menabrak pembatas jalan dan saat itu, Taufik selamat dalam kecelakaan tersebut.
8. Sophan Sophiaan
Sophan Sophiaan meninggal dunia akibat kecelakaan saat mengendarai motor besar sebagai bagian dari konvoi Jalur Merah Putih untuk memperingati 100 Tahun Kebangkitan Nasional, Sabtu, 17 Mei 2008. Suami Widyawati ini mengikuti acara touring Jalur Merah Putih 2008 dan memimpin konvoi melewati Ngawi, Jawa Timur menuju Kota Yogyakarta dalam rangka menyambut 100 tahun Kebangkitan Nasional. Peristiwa kecelakaan ini terjadi pukul 09.30 saat melintasi jembatan Desa Planglor, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Rombongan yang terdiri atas 270 pengendara motor besar berangkat dari Jakarta tanggal 12 Mei untuk berkonvoi ke kota-kota besar di Jawa, mulai dari Cirebon, Semarang, hingga Surabaya dan Kediri. Pada Sabtu pagi, rombongan bertolak dari Kediri menuju Yogyakarta melewati jalur Ngawi-Sragen.
Menurut keterangan Kepolisian, saat melintas di Jalan Raya Ngawi ke Sragen, tepatnya di Kilometer 20 dari Ngawi, rombongan melalui jalan yang bergelombang dan berlubang di beberapa titik. Sophan yang menjadi ketua perjalanan JMP dan berada di urutan kelima dari depan tak bisa menghindari lubang sepanjang sekitar 3 meter dengan lebar 15 sentimeter. Akibat tidak kuasa mengendalikan sepeda motornya, lalu terjatuh dan terseret hingga 25 meter ke arah bahu jalan di kawasan hutan jati. Sempat dirawat sementara di ambulans milik panitia sambil dilarikan ke RSUD Sragen, tapi di ambulans Sophan mengalami trauma pada dada serta patah tulang di beberapa bagian tubuh. Trauma pada dada Sophan menyebabkan perdarahan hebat yang membuat paru-parunya tidak bisa mengembang dan meninggal dunia.
9.Arifin Putra
Pemain sinetron ini nyaris mengalami kecelakaan fatal di jalan tol Jakarta Outer Ring Road, pada Minggu 11 Januari 2009 sekitar pukul 03.30. Di jalan yang seharusnya bebas hambatan itu, pemain sinetron Kisah Kasih di Sekolah 1 dan 2 ini justru menemui hambatan berbahaya.
"Ada batu besar di tengah jalan. Batu itu nyangkut di dasar mobil saya," cerita Arifin saat itu. Pada saat kejadian, situasi jalan sepi sehingga ia bisa meminggirkan mobil. Dia berlari ke pintu tol Pondok Ranji, dan melaporkan masalah batu itu kepada petugas. Namun, ketika kembali ke mobil justru kaca kiri depan mobil Honda Jazz warna merahnya sudah dipecah maling, tape mobil dan tas ranselnya pun hilang.
"Ini modus pencurian yang berbahaya. Setelah diperiksa, ternyata batu itu berada 20 sentimeter dari ban mobil. Coba kalau batu langsung kena ban mobil, lalu ban meletus, mobil saya bisa terbalik," tuturnya kesal.
10. Dinda Kanya Dewi
Pemeran Miska di sinetron Cinta Fitri ini mengalami kecelakaan mobil pada 4 Juli 2009, menjelang Subuh. Saat itu, Dinda menyetir sendiri dan baru pulang syuting sinetron Cinta Fitri di kawasan Cinere, Depok. Dinda yang tidak mengenakan sabuk pengaman menabrak trotoar di sekitar Jalan Kramat, Salemba, karena menghindari pengendara motor. Akibat kecelakaan ini, mata kanan Dinda nyaris buta.
11. Mulan Jameela
Pada Agustus 2009, Mulan Jameela mengalami kecelakaan mobil di Jalan Sedati, Surabaya, Jawa Timur. Mobil yang ditumpanginya menabrak tiang menyebabkan Mulan dan tiga penumpang lain mengalami luka-luka ringan.
12.Shireen Sungkar
Putri Mark Sungkar ini mengalami kecelakaan mobil pada 6 Agustus 2010. Saat itu, Shireen hendak pindah lokasi syuting, mobil yang dikendarainya menabrak mikrolet yang berhenti mendadak. Akibat kecelakaan tersebut, Shireen yang mengendarai mobilnya sendiri menderita memar di dada lantaran terbentur setir. Mobil Mercedes Benz bernomor polisi B 3 UH yang dikendarainya pun rusak berat dengan bagian kap depan hancur.
13. Saipul Jamil
Pedangdut ini mengalami kecelakaan tunggal di Tol Cipularang, Jawa Barat, pada 3 September 2011. Istri yang baru dinikahinya 3 Maret 2011, Virginia Anggraeni, tewas seketika. Saipul yang hendak menuju Jakarta mengendarai mobil Toyota Avanza bewarna merah hati dengan nomor polisi B 1843 UFU.
14.Anang Hermansyah
Anang bersama istrinya, Ashanty, juga pernah mengalami kecelakaan. Mobil yang ditumpanginya menabrak mobil di depannya, yang berhenti mendadak dalam konvoi ketika tampil diTamiang, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu 10 Desember 2011. Akibat kecelakaan ini kaki Anang mengalami cedera.
15.Olivia Dewi
Artis cantik ini meninggal dunia akibat kecelakan mobil di depan gedung Sentana Kavling 7, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu 10 Maret 2012 dini hari. Mobil Nissan Juke B 60 GOH yang dikendarainya menabrak tiang papan reklame setelah terlebih dulu sempat oleng. Olivia meninggal dunia akibat luka bakar serius setelah mobilnya meledak dan terbakar.
16.Ayu Ting Ting dan Dirly "Idol"
Meski ke dua artis ini selamat dari kecelakaan beruntun pada April 2012, namun peristiwa yang terjadi di daerah Sumatera Selatan ini bermula dari mobil yang mereka tumpangi mengalami ringsek di bagian belakang. Posisi Dirly dan Ayu saat itu berada di tengah, sehingga beruntung hanya mengalami luka lecet di bagian pinggang dan tak perlu menjalani perawatan.
17. Rezky Aditya
Bintang sinetron ini sempat terbaring koma di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan akibat kecelakaan motor pada 1 September 2012. Rezky pergi ke ATM tak jauh dari rumahnya mengendarai motor dan tidak memakai helm. Motor Rezky terdorong angin besar dan mengakibatkan Rezky mengalami luka di sekujur tubuh, kepala, jari sebelah kiri dan tulang belikat kanan patah.
18. Jonathan Frizzy
Pada Kamis malam, 11 Oktober 2012, Jonathan Frizzy alias Ijonk mengalami kecelakaan mobil didaerah Tebet, Jakarta Selatan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah dan mengalami syok berat.
Kecelakaan juga menimpa para artis Indonesia dengan motor, mobil dan bus. Akibat kecelakaan ini mengalami luka ringan, luka berat, trauma, bahkan meninggal dunia. Berikut para artis yang mengalami kecelakaan lalu lintas pada pertengahaan tahun 90an hingga tahun lalu.
1. Nike Ardila
Penyanyi, bintang film, dan bintang iklan Nike Ardilla meninggal pada hari Minggu, 19 Maret 1995 di Bandung karena kecelakaan. Mojang Priangan yang populer dengan lagunya Bintang Kehidupan ini tewas seketika setelah mobil Honda Civic Genio yang ia kemudikan menabrak pagar tembok setinggi satu meter di Jl RE Martadinata (dulu Jalan Riau) No.215 Bandung, sekitar pukul 06.15 WIB.Jenazah Nike dikebumikan di Desa Imbanegara, Kabupaten Ciamis, sekitar 180 kilometer sebelah timur Bandung.
Hingga sekarang kematian Nike Ardila masih mendapat perhatian dari para penggemarnya. Bahkan tak lama setelah kematianya, nama Nike Ardilla justru menjulang. Publik masih terus membicarakan Nike Ardilla dan Majalah Asia Week menafsirkan Nike dalam sebuah kalimat satir "In Dead She Soared" atau "Dalam Kematian Dia Bersinar". Setiap tahunnya ribuan penggemar yang tergabung dalam Nike Ardilla Fansclub melakukan ritual khusus pada tanggal 19 Maret dan 27 Desember yaitu berziarah ke makam dan mengadakan acara mengenang Nike seperti memutarkan film-film Nike dan menyanyikan lagu-lagu Nike di Bandung, tempat kelahiran dan tempat berpulangnya Nike. Sebuah museum juga didirikan di Jalan Soekarno-Hatta, Bandung.
2. Abiem Ngesti
Pelantun lagu Pangeran Dangdut ini mengalami kecelakaan di tol Cikampek Sabtu dinihari pada 19 Agustus 1995 sekitar pukul 03.30 WIB bersama ibunya, Ny Yuli Isniwati, adiknya Raka Sakti, pamannya Kaswito dan adik iparnya Irma. Rombongan keluarga Ngesti ini baru saja pulang dari Kudus, tempat ayah dan keluarganya tinggal di sana. Ngesti, ibu dan adiknya sering bolak-balik Jakarta Kudus.
Berdasarkan keterangan polisi Suzuki Carry berplat nomor H-8207-E yang dikendarai keluarga korban itu menghantam truk gandeng N-2360- NA yang tengah berhenti di tempat peristirahatan di STA 42.600, kawasan desa Wanasari, Telukjambe, Karawang. Diduga, Kaswito yang mengemudikan mobil mengantuk karena kelelahan sehingga tidak mampu mengendalikan kendaraannya.
3.Ahmad Iskandar Zulkarnaen
Pembalap Ahmad Iskandar Zulkarnaen meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan mobil di sirkuit balap Bumi Serpong Damai (BSD), Serpong, Tangerang pada Sabtu, 25 Mei 2002. Ahmad adalah suami artis Nia Zulkarnaen ini dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Sebelum menikah dengan Nia, Ahmad bernama Alexander David Siahaan. Pada saat kecelakaan, Nia sedang berada di Singapura untuk berobat dan saat itu Nia masih sempat kontak dengan suami melalui telepon genggam. Percakapan terputus saat Nia harus naik ke pesawat. Sewaktu Nia turun dari pesawat, tiba-tiba ada kabar bahwa Alex kecelakaan. Setelah terjadi kecelakaan, lomba balap mobil itu ditunda selama tiga minggu.
4. Ian Yuliansyah
Vokalis Protonema, Ian Yuliansyah mengalami musibah kecelakaan pada 1 Desember 2002. Maksud hati ingin nongkrong di Dago sambil menikmati jagung bakar. Apa daya, begitu keluar kompleks rumahnya di kawasan Bukit Bandung Indah, mobil yang dikendarai Ian malah ditabrak angkutan kota (angkot). Bagian depan mobil yang dikendarai Ian ringsek, bahkan mesinnya rusak. Baik Ian maupun empat orang saudaranya tidak menderita luka yang parah, hanya sempat kaget dan sedikit gemetar. Protonema yang bersinar dengan lagu Kiranya dan Rinduku Adinda ini merupakan kelompok musik asal dari Bandung.
5. Rombongan Artis Figuran Sinetron Kuasa Ilahi
Mobil mikrolet bernomor polisi B 2504 VU yang membawa rombongan artis figuran sinetron Kuasa Ilahi untuk menuju lokasi syuting di SMA 64 Cipayung, Jumat pada 15 Juli 2005 mengalami kecelakaan saat berada di jalan di sekitar Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Kecelakaan itu menyebabkan seorang penumpang bernama Marco (15) tewas dan lima orang lainnya luka ringan. Korban kemudian dibawa ke RSCM Jakarta. Adapun sopir yang mengendarai mikrolet itu langsung kabur. Akibat kecelakaan itu, syuting yang direncanakan mengambil cerita ada siswa SMA yang putus asa, lalu memilih bunuh diri di kamar mandi sekolah itu batal dilakukan
6. Adi Firansyah
Merupakan bintang muda yang namanya tengah menanjak lewat sejumlah sinetron, di antaranya Gengsi Gede-Gedean, Adi Firansyah (22) pada Sabtu petang, 23 Desember 2005 meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit. Adi mengalami luka parah dalam tabrakan sepeda motor di akses Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta ruas Cikunir, Bekasi.
Berdasarkan informasi dari Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi, tabrakan maut itu terjadi di ruas Cikunir perbatasan Jatimekar- Jakamulya, Bekasi Selatan, Sabtu sekitar pukul 16.30. Adi yang mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja bernomor polisi B 5829 ND menabrak sepeda motor Honda Supra Fit B 6984 KBC yang dikendarai M Alif Asqianata, bocah yang baru berusia sembilan tahun. Alif meninggal seketika akibat cedera parah di bagian kepala, sedangkan Adi terluka parah. Dalam perjalanan ke rumah sakit, Adi yang tinggal di kawasan Cikunir meninggal dunia.
7. Taufik Savalas
Bintang komedia Taufik Savalas yang meninggal dunia pada Rabu malam, 11 Juli 2007 akibat kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Yogyakarta-Purworejo, Kilometer 13, Desa Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Ketika itu, Taufik hendak menuju Purbalingga untuk mengemban tugas sebagai duta salah satu produk sabun kesehatan. Namun, mobil Toyota Kijang Kapsul bernomor polisi B 2089 QH yang membawanya dari Yogyakarta menuju Purbalingga, bertabrakan dengan truk bermuatan semen. Dan kepalanya terjepit.
Sebelum kecelakaan di Purworejo yang merenggut nyawanya, Taufik juga pernah mengalami kecelakaan di Jalan Tol Tomang-Merak KM 15 pada 27 Februari 2003. Ketika itu Taufik mengendarai mobil pribadinya Peugeot 206 setelah syuting acara Laris Manis di Studio Penta, Kebon Jeruk, untuk mengantar adiknya. Setelah itu, sekitar pukul 01.00 WIB Taufik melanjutan perjalanan ke rumahnya di Lippo Karawaci, Tangerang. Dalam keadaan sepi Taufik memacu kendaraannya mencapai kecepatan 120-130 km/jam. Pandangannya saat itu terhalang akibat kaca depan mobilnya terciprat air. Hal ini membuat Taufik panik dan tak dapat menguasai kendaraan. Kendaraannya pun melaju zig-zag hingga menabrak pembatas jalan dan saat itu, Taufik selamat dalam kecelakaan tersebut.
8. Sophan Sophiaan
Sophan Sophiaan meninggal dunia akibat kecelakaan saat mengendarai motor besar sebagai bagian dari konvoi Jalur Merah Putih untuk memperingati 100 Tahun Kebangkitan Nasional, Sabtu, 17 Mei 2008. Suami Widyawati ini mengikuti acara touring Jalur Merah Putih 2008 dan memimpin konvoi melewati Ngawi, Jawa Timur menuju Kota Yogyakarta dalam rangka menyambut 100 tahun Kebangkitan Nasional. Peristiwa kecelakaan ini terjadi pukul 09.30 saat melintasi jembatan Desa Planglor, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Rombongan yang terdiri atas 270 pengendara motor besar berangkat dari Jakarta tanggal 12 Mei untuk berkonvoi ke kota-kota besar di Jawa, mulai dari Cirebon, Semarang, hingga Surabaya dan Kediri. Pada Sabtu pagi, rombongan bertolak dari Kediri menuju Yogyakarta melewati jalur Ngawi-Sragen.
Menurut keterangan Kepolisian, saat melintas di Jalan Raya Ngawi ke Sragen, tepatnya di Kilometer 20 dari Ngawi, rombongan melalui jalan yang bergelombang dan berlubang di beberapa titik. Sophan yang menjadi ketua perjalanan JMP dan berada di urutan kelima dari depan tak bisa menghindari lubang sepanjang sekitar 3 meter dengan lebar 15 sentimeter. Akibat tidak kuasa mengendalikan sepeda motornya, lalu terjatuh dan terseret hingga 25 meter ke arah bahu jalan di kawasan hutan jati. Sempat dirawat sementara di ambulans milik panitia sambil dilarikan ke RSUD Sragen, tapi di ambulans Sophan mengalami trauma pada dada serta patah tulang di beberapa bagian tubuh. Trauma pada dada Sophan menyebabkan perdarahan hebat yang membuat paru-parunya tidak bisa mengembang dan meninggal dunia.
9.Arifin Putra
Pemain sinetron ini nyaris mengalami kecelakaan fatal di jalan tol Jakarta Outer Ring Road, pada Minggu 11 Januari 2009 sekitar pukul 03.30. Di jalan yang seharusnya bebas hambatan itu, pemain sinetron Kisah Kasih di Sekolah 1 dan 2 ini justru menemui hambatan berbahaya.
"Ada batu besar di tengah jalan. Batu itu nyangkut di dasar mobil saya," cerita Arifin saat itu. Pada saat kejadian, situasi jalan sepi sehingga ia bisa meminggirkan mobil. Dia berlari ke pintu tol Pondok Ranji, dan melaporkan masalah batu itu kepada petugas. Namun, ketika kembali ke mobil justru kaca kiri depan mobil Honda Jazz warna merahnya sudah dipecah maling, tape mobil dan tas ranselnya pun hilang.
"Ini modus pencurian yang berbahaya. Setelah diperiksa, ternyata batu itu berada 20 sentimeter dari ban mobil. Coba kalau batu langsung kena ban mobil, lalu ban meletus, mobil saya bisa terbalik," tuturnya kesal.
10. Dinda Kanya Dewi
Pemeran Miska di sinetron Cinta Fitri ini mengalami kecelakaan mobil pada 4 Juli 2009, menjelang Subuh. Saat itu, Dinda menyetir sendiri dan baru pulang syuting sinetron Cinta Fitri di kawasan Cinere, Depok. Dinda yang tidak mengenakan sabuk pengaman menabrak trotoar di sekitar Jalan Kramat, Salemba, karena menghindari pengendara motor. Akibat kecelakaan ini, mata kanan Dinda nyaris buta.
11. Mulan Jameela
Pada Agustus 2009, Mulan Jameela mengalami kecelakaan mobil di Jalan Sedati, Surabaya, Jawa Timur. Mobil yang ditumpanginya menabrak tiang menyebabkan Mulan dan tiga penumpang lain mengalami luka-luka ringan.
12.Shireen Sungkar
Putri Mark Sungkar ini mengalami kecelakaan mobil pada 6 Agustus 2010. Saat itu, Shireen hendak pindah lokasi syuting, mobil yang dikendarainya menabrak mikrolet yang berhenti mendadak. Akibat kecelakaan tersebut, Shireen yang mengendarai mobilnya sendiri menderita memar di dada lantaran terbentur setir. Mobil Mercedes Benz bernomor polisi B 3 UH yang dikendarainya pun rusak berat dengan bagian kap depan hancur.
13. Saipul Jamil
Pedangdut ini mengalami kecelakaan tunggal di Tol Cipularang, Jawa Barat, pada 3 September 2011. Istri yang baru dinikahinya 3 Maret 2011, Virginia Anggraeni, tewas seketika. Saipul yang hendak menuju Jakarta mengendarai mobil Toyota Avanza bewarna merah hati dengan nomor polisi B 1843 UFU.
14.Anang Hermansyah
Anang bersama istrinya, Ashanty, juga pernah mengalami kecelakaan. Mobil yang ditumpanginya menabrak mobil di depannya, yang berhenti mendadak dalam konvoi ketika tampil diTamiang, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu 10 Desember 2011. Akibat kecelakaan ini kaki Anang mengalami cedera.
15.Olivia Dewi
Artis cantik ini meninggal dunia akibat kecelakan mobil di depan gedung Sentana Kavling 7, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu 10 Maret 2012 dini hari. Mobil Nissan Juke B 60 GOH yang dikendarainya menabrak tiang papan reklame setelah terlebih dulu sempat oleng. Olivia meninggal dunia akibat luka bakar serius setelah mobilnya meledak dan terbakar.
16.Ayu Ting Ting dan Dirly "Idol"
Meski ke dua artis ini selamat dari kecelakaan beruntun pada April 2012, namun peristiwa yang terjadi di daerah Sumatera Selatan ini bermula dari mobil yang mereka tumpangi mengalami ringsek di bagian belakang. Posisi Dirly dan Ayu saat itu berada di tengah, sehingga beruntung hanya mengalami luka lecet di bagian pinggang dan tak perlu menjalani perawatan.
17. Rezky Aditya
Bintang sinetron ini sempat terbaring koma di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan akibat kecelakaan motor pada 1 September 2012. Rezky pergi ke ATM tak jauh dari rumahnya mengendarai motor dan tidak memakai helm. Motor Rezky terdorong angin besar dan mengakibatkan Rezky mengalami luka di sekujur tubuh, kepala, jari sebelah kiri dan tulang belikat kanan patah.
18. Jonathan Frizzy
Pada Kamis malam, 11 Oktober 2012, Jonathan Frizzy alias Ijonk mengalami kecelakaan mobil didaerah Tebet, Jakarta Selatan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah dan mengalami syok berat.
06 Mei 2009 tabrakan Daihatsu Xenia vs Mio
RABU,
06 MEI 2009 JAM 12.30 WIB DI JL. RYA TOL LAMA CITARUM RAJAMANDALA KP.
PABUARAN RT. 02/01 DS. MANDALAWANGI KEC. CIPATAT KAB. BANDUNG BARAT,
TERJADI LAKA LANTAS ANTARA KENDARAAN R4 DAIHATSU XENIA NO. POL.
B-2307-LI DIKEMUDIKAN RIDWAN, 36 TH, KARY.DISHUB
DEPOK,ALMT.KP.BANTARJATI RT.04/01 BOGOR UTARA (LB) MELAJU DARI BANDUNG
MENUJU ARAH JAKARTA DENGAN KECEPATAN TINGGI SAAT TIBA DI TKP PENGEMUDI
KURANG HATI-HATI DAN TIDAK BISA MENGUASAI KENDARAAN, MENDAHULUI
KENDARAAN BIS YANG TIDAK TERCATAT NO. POL NYA, SETELAH ITU MENABRAK
SPD MOTOR YAMAHA MIO NO. POL. F-2712-WT YANG ADA DIDEPANNYA, KEMUDIAN
MOBIL TERSEBUT OLENG KEKIRI DAN MENABRAK POHON LALU MASUK KESAWAH.
AKIBAT KEJADIAN TERSEBUT 5 ( LIMA ) ORANG PENUMPANG MD DI TKP, 5 (
LIMA ) ORANG MENGALAMI LB DAN 3 ( TIGA ) ORANG MENGALAMI LR TERMASUK
PENGENDARA SPD MOTOR. SELANJUTNYA PARA KORBAN DIBAWA KE PUSKESMAS
CIPATAT DAN RS HASAN SADIKIN BANDUNG.
Total Korban 6 Orang Meninggal Dunia, 8 Orang Luka Luka
Total Korban 6 Orang Meninggal Dunia, 8 Orang Luka Luka
2 Mei 2009 Penumpang KM Bukit Raya Tenggelam
Perlu kita ketahui Serasan adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Natuna yang tidak memilik Pelabuhan untuk tempat bersandar kapal sebesar KM. Bukit Raya milik PT. Pelni. KM. Bukit Raya berlabuh agak jauh dari pulau tersebut, sehingga para penumpang terpaksa menaiki pompong berukuran besar dan kecil terlebih dahulu yang terbuat dari kapal kayu menuju kapal KM. Bukit Raya, mereka tak jarang berdesak-desakan dan bersusah payah menaiki tangga kapal karena ombak laut yang kadang-kadang besar. Harapan saya dan harapan kita semua semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Korban : 6 Meninggal Dunia dan 2 Orang luka luka
Selasa, 24 September 2013
25 April 2009 KM Pompong tenggelam di perairan Dumai
Korban kapal pompong yang tenggelam di perairan Dumai bertambah menjadi
sembilang orang. Seluruh korban yang ditemukan oleh Tim SAR tersebut
dikumpulkan di RSU Kota Dumai, Sabtu (25/4/2009).
Sebagian besar korban peristiwa ini adalah keluarga, yang berasal dari Desa Mundum, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai atau terpaut sekitar 200 km arah utara Pekanbaru, yang ingin mengadakan adat perkawinan. Mereka menyewa kapal ini untuk mengantarkan mahar perkawinan.
Korban meninggal yang disemayamkan di RSU Dumai, adalah Kepala Desa Mundum Ahmad (49), Intan (3), Ibunda Intan, Astuti (35), Kakak Astuti, Yanti (38), Yeni (4), Nurima (37), Azani Suyati (19), Maimuna (72) dan Citra (19). Citra adalah jenazah yang paling akhir ditemukan oleh Tim SAR.
Sedangkan korban yang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat adalah Melati (35), Bainah (47), Saniah (17), Maisuri (28), Romlah (35), Syamsuddin (43), Nila (15), Melissa (3), dan Azri (1).
Peristiwa naas ini terjadi di perairan Dumai dan Pulau Rupat. Kapal naas ini awalnya disewa warga untuk dipakai dalam sebuah acara keluarga menuju desa Batu Panjang, Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau. Naasnya, belum sampai di tempat tujuan, di tengah jalan kapal ini tenggelam.
Korban : 22 Orang Meninggal dan 8 Orang Luka luka
Sebagian besar korban peristiwa ini adalah keluarga, yang berasal dari Desa Mundum, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai atau terpaut sekitar 200 km arah utara Pekanbaru, yang ingin mengadakan adat perkawinan. Mereka menyewa kapal ini untuk mengantarkan mahar perkawinan.
Korban meninggal yang disemayamkan di RSU Dumai, adalah Kepala Desa Mundum Ahmad (49), Intan (3), Ibunda Intan, Astuti (35), Kakak Astuti, Yanti (38), Yeni (4), Nurima (37), Azani Suyati (19), Maimuna (72) dan Citra (19). Citra adalah jenazah yang paling akhir ditemukan oleh Tim SAR.
Sedangkan korban yang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat adalah Melati (35), Bainah (47), Saniah (17), Maisuri (28), Romlah (35), Syamsuddin (43), Nila (15), Melissa (3), dan Azri (1).
Peristiwa naas ini terjadi di perairan Dumai dan Pulau Rupat. Kapal naas ini awalnya disewa warga untuk dipakai dalam sebuah acara keluarga menuju desa Batu Panjang, Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau. Naasnya, belum sampai di tempat tujuan, di tengah jalan kapal ini tenggelam.
Korban : 22 Orang Meninggal dan 8 Orang Luka luka
18 April 2009 Pesawat Mimika Air
Departemen Perhubungan dan Komite Nasional Keselamatan Penerbangan
(KNKT) menyatakan faktor penyebab kecelakaan pesawat Mimika Air
sementara ini adalah cuaca.
Menteri Perhubungan Jusman Syafii Jamal mengatakan berdasarkan informasi yang masuk, pesawat tersebut menabrak gunung karena perubahan cuaca mendadak. "Sementara ini faktor yang paling menentukan adalah cuaca," ujar Jusman dalam konferensi pers di kantornya, Sabtu (18/4).
Seperti diketahui pesawat Mimika Air ini jatuh di daerah Gunung Gergaji, Jumat (18/4). Dari sinyal yang diterima oleh petugas menara, pesawat berada pada ketinggian 11.800 kaki.
Ketua KNKT Tatang Kurniadi mengatakan pada ketinggian tersebut di daerah itu cuaca mudah berubah. "Jenis kecelakaan, yakni control flight into terrain atau kecelakaan menabrak gunung," ujar Tatang.
Tatang juga mengatakan jenis kecelakaan seperti itu tidak bisa ditentukan penyebabnya dengan segera. "Paling tidak butuh waktu satu bulan dan tidak boleh menebak-nebak," ujarnya.
Untuk mengetahui penyebab pasti, KNKT mengirimkan lima orang investigator. Mereka akan mengambil gambar dan data untuk segera dianalisa. Penelitian juga akan dilakukan setelah evakuasi selesai.
11 Orang Meninggal Dunia
Menteri Perhubungan Jusman Syafii Jamal mengatakan berdasarkan informasi yang masuk, pesawat tersebut menabrak gunung karena perubahan cuaca mendadak. "Sementara ini faktor yang paling menentukan adalah cuaca," ujar Jusman dalam konferensi pers di kantornya, Sabtu (18/4).
Seperti diketahui pesawat Mimika Air ini jatuh di daerah Gunung Gergaji, Jumat (18/4). Dari sinyal yang diterima oleh petugas menara, pesawat berada pada ketinggian 11.800 kaki.
Ketua KNKT Tatang Kurniadi mengatakan pada ketinggian tersebut di daerah itu cuaca mudah berubah. "Jenis kecelakaan, yakni control flight into terrain atau kecelakaan menabrak gunung," ujar Tatang.
Tatang juga mengatakan jenis kecelakaan seperti itu tidak bisa ditentukan penyebabnya dengan segera. "Paling tidak butuh waktu satu bulan dan tidak boleh menebak-nebak," ujarnya.
Untuk mengetahui penyebab pasti, KNKT mengirimkan lima orang investigator. Mereka akan mengambil gambar dan data untuk segera dianalisa. Penelitian juga akan dilakukan setelah evakuasi selesai.
11 Orang Meninggal Dunia
9 April 2009 Avia Star jatuh & terbakar
Menurut kantor berita AFP, pesawat kargo ini berangkat dari Jayapura menuju Wamena dan mengalami kecelakaan saat hendak mendarat pada pukul 8 pagi waktu setempat, Kamis (9/4/2009).
"Kami sedang menyelidiki penyebab kecelakaan ini," ujar pejabat transportasi udara Mimika, Jonrettob.
Pesawat itu membawa logistik pemilu termasuk kertas dan kotak suara.
"Tanpa barang-barang itu, sejumlah TPS tidak bisa mengadakan pemilihan," imbuhnya.
Sementara Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri membenarkan kecelakaan tersebut. "Enam orang menjadi korban," katanya saat meninjau 13 TPS di Jakarta.
16 April 2009 Daihatsu Taruna Tabrak Pohon
Kecelakaan tunggal kendaraan Daihatsu Taruna dengan nomor polisi (nopol)
DK 1070 SB yang menabrak pohon di kawasan Jalan Panglima Sudirman Kota
Batu, Jawa Timur, Kamis dini hari, menewaskan sembilan orang mahasiswa
dari beberapa Perguruan Tinggi (PT) di Malang.
Ke-9 mahasiswa korban kecelakaan tersebut adalah Imron Rosadi dan Rois
Badri (23) asal Lumajang, Dwi Rani Kusmoyo (24) asal NTB, Mutia Soni
Agustin (25) dan Erianmi Erniati (29) asal Pasuruan, Firdaus Sastro (25)
asal Sumenep, Mareta Madani dan Nia asal Sidoarjo, serta Anang Kosim
(24) asal Bali.
Para mahasiswa tersebut berasal dari beberapa perguruan tinggi, yakni
Universitas Islam Malang (Unisma), Universitas Muhammadiyah (Unmuh),
Universitas Merdeka (Unmer) dan Institut Teknologi Nasional (ITN)
Malang.
Menurut salah seorang penjaga vila yang disewa 17 orang mahasiswa di
kawasan wisata Songgoriti itu, BG, ke-17 mahasiswa tersebut masuk vila,
Rabu (15/4) sekitar pukul 22.00 WIB dengan menggunakan dua unit mobil
dan beberapa sepeda motor.
"Setelah satu jam berada di dalam vila, mereka kami tegur, karena
membunyikan musik dengan suara yang sangat kencang, sehingga menganggu
warga sekitar. Tak lama setelah kami tegur, sebagian dari mereka keluar,
katanya mau ke Payung yang berlokasi tidak jauh dari vila," katanya.
Namun, katanya, tak lama kemudian atau sekitar pukul 01.00 WIB dini
hari, dirinya mendapat kabar kalau sembilan di antara mahasiswa itu,
mengalami kecelakaan di Jalan Panglima Sudirman Batu dan semuanya
meninggal.
Menurut dia, sebelum berangkat ke kawasan payung, salah seorang dari
mereka sudah melarang, agar mereka tidak keluar vila. Namun, mereka
tetap saja keluar dengan menggunakan dua mobil, sementara delapan orang
lainnya yang datang membawa empat sepeda motor, tetap tinggal di vila.
Setelah mendapat telepon kalau mahasiswa yang menyewa vila yang
dijaganya itu mengalami kecelakaan, BG langsung menyampaikan pada
delapan rekannya yang masih tinggal di vila. Namun para mahasiswa
tersebut langsung kabur.
Ke-17 mahasiswa tersebut menyewa vila di kawasan Songgoriti untuk
merayakan pesta ulang tahun salah satu rekannya
11 Januari 2009 KM Teratai Prima tenggelam
Kapal Motor (KM) Teratai Prima yang bertolak
dari Pelabuhan Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), menuju Balikpapan
hingga kini belum ditemukan setelah KM Teratai tenggelam sekitar pukul
04.00 Wita, Minggu (11/1).
KM Teratai bertolak dari Pelabuhan Parepare, Sulsel, ke Balikpapan pada pukul 16.00 Wita. Di tengah perjalanan di perairan Parepare pada Minggu dini hari, nasib nahas menimpa para penumpang yang berjumlah 310 orang karena kapal yang mereka tumpangi tenggelam akibat ombak yang tinggi.
Dari 310 penumpang KM Teratai, berdasarkan informasi dari Koordinator SAR Universitas Hasanuddin (Unhas), Salman, diketahui, sebanyak 18 orang di antaranya sudah berhasil dievakuasi berkat bantuan nelayan asal Kabupaten Mejene, 310 Orang Meninggal Dunia akibat Peristiwa tersebut
KM Teratai bertolak dari Pelabuhan Parepare, Sulsel, ke Balikpapan pada pukul 16.00 Wita. Di tengah perjalanan di perairan Parepare pada Minggu dini hari, nasib nahas menimpa para penumpang yang berjumlah 310 orang karena kapal yang mereka tumpangi tenggelam akibat ombak yang tinggi.
Dari 310 penumpang KM Teratai, berdasarkan informasi dari Koordinator SAR Universitas Hasanuddin (Unhas), Salman, diketahui, sebanyak 18 orang di antaranya sudah berhasil dievakuasi berkat bantuan nelayan asal Kabupaten Mejene, 310 Orang Meninggal Dunia akibat Peristiwa tersebut
24 September 2013 Pasar Babad Semarang
Peristiwa kecelakaan terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu truk Fuso
bernomor polisi N 8175 UP yang dikemudikan Nasim melaju dari arah Solo
(Selatan). Diduga mengalami rem blong, truk yang mengangkut pasir besi
tersebut menabrak mobil Kijang, travel, pick up, dan sepeda motor Mio.
Dua orang meninggal akibat peristiwa tersebut, sementara belasan lainnya
masih dirawat di Rumah Sakit termasuk supir truk.
Dua korban tewas dalam peristiwa tabrakan beruntun di Kabupaten Semarang telah teridentifikasi. Korban adalah pengemudi Kijang H 8456 TH, Suharyanto (47) warga Sendang Agung Baru No.8, RT 7/7, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.
Sementara korban lainnya bernama Budi Sargowo (48), warga Legoksari RT.03 RW. III, Kranggan, Ambarawa.
Kapolres Semarang AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan mengatakan pengemudi Kijang tewas seketika di lokasi kejadian sedangkan korban Budi meninggal di RS Ken Saras, Kabupaten Semarang.
"Satu meninggal di lokasi, satu lagi meninggal di rumah sakit," kata Augustinus di lokasi kejadian, Jalan Jenderal Sudirman, Kabupaten Semarang, Selasa (24/9/2013).
Korban kecelakaan dibawa ke RS Ken Saras dan RSUD Ungaran Kabupaten Semarang. Di RSUD Ungaran, 12 korban luka dirawat, dua diantaranya rawat jalan dan tiga diantaranya dirujuk ke RS Elisabeth dan RS Permata Medica Semarang.
"Rata-rata luka di kepala," kata salah satu dokter.
Adapun 12 korban luka yang sempat dibawa ke RSUD Ungaran adalah:
1. Didik Harmanto (57), warga Langen Sari
2. Agus Latif (13), warga Gunungpati Semarang
3. Sri Sudaryani (39), warga Bandaran Barat
4. Mirawan Suwardi (34), warga Kenanga Sari Genuk Semarang
5. Sisilia Indriyani (40), warga Sidorejo Bergas
6. Nasim (50), warga Mayangan Probolinggo
7. Wahyu Hidayat (54), warga Sebandangan Ungaran,
8. Imam Darmawan (34), warga Banyumanik Semarang
9. Sukini (45), warga Candi Rejo
10. Nur Kholis (43), warga Bergas
11. Ahmad Sodikin (48), warga Sukoharjo
12. Suharyanto (52)
Dua korban tewas dalam peristiwa tabrakan beruntun di Kabupaten Semarang telah teridentifikasi. Korban adalah pengemudi Kijang H 8456 TH, Suharyanto (47) warga Sendang Agung Baru No.8, RT 7/7, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.
Sementara korban lainnya bernama Budi Sargowo (48), warga Legoksari RT.03 RW. III, Kranggan, Ambarawa.
Kapolres Semarang AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan mengatakan pengemudi Kijang tewas seketika di lokasi kejadian sedangkan korban Budi meninggal di RS Ken Saras, Kabupaten Semarang.
"Satu meninggal di lokasi, satu lagi meninggal di rumah sakit," kata Augustinus di lokasi kejadian, Jalan Jenderal Sudirman, Kabupaten Semarang, Selasa (24/9/2013).
Korban kecelakaan dibawa ke RS Ken Saras dan RSUD Ungaran Kabupaten Semarang. Di RSUD Ungaran, 12 korban luka dirawat, dua diantaranya rawat jalan dan tiga diantaranya dirujuk ke RS Elisabeth dan RS Permata Medica Semarang.
"Rata-rata luka di kepala," kata salah satu dokter.
Adapun 12 korban luka yang sempat dibawa ke RSUD Ungaran adalah:
1. Didik Harmanto (57), warga Langen Sari
2. Agus Latif (13), warga Gunungpati Semarang
3. Sri Sudaryani (39), warga Bandaran Barat
4. Mirawan Suwardi (34), warga Kenanga Sari Genuk Semarang
5. Sisilia Indriyani (40), warga Sidorejo Bergas
6. Nasim (50), warga Mayangan Probolinggo
7. Wahyu Hidayat (54), warga Sebandangan Ungaran,
8. Imam Darmawan (34), warga Banyumanik Semarang
9. Sukini (45), warga Candi Rejo
10. Nur Kholis (43), warga Bergas
11. Ahmad Sodikin (48), warga Sukoharjo
12. Suharyanto (52)
25 Pebruari 2009 Bus Sinar Murni masuk jurang
Bus Penumpang PO Sinar Nauli ( Po Kurnia) Po BK 7745 EA jatuh ke
Jurang dengan kedalaman sekitar 20 meter tepatnya di Jalinsum 18 – 19
Jurusan Padang Sidempuan – Gunung Tua Pal 11 Desa Sirumbe
Kapuran Kecamatan Angkola Timur Kabupaten Tapanuli Selatan Pukul 22.00
wib.
Bus ini membawa rombongan keluarga sebanyak 32 orang yang
hendak menghadiri pesta pernikahan dari Kabupaten Humbang Hasudutan
Menuju Duri Provinsi Riau , sebanyak 5 orang tewas ditempat dan 27 orang
luka – luka dan dievakuasi ke Rumah Sakit Padang Sidempuan
23 Februari 2009 Tabrakan Antara Mobil Bus Harapan Jaya AG 7493 UR dengan KA Rapih Dhono
Tabrakan Antara Mobil Bus Harapan Jaya AG 7493 UR dengan
KA Rapih Dhono Di Pintu Perpotongan Sebidang JPL 281 di KM 185 + 281 Jalan Brigjen Katamso, Desa Kampung Dalem Kota Kediri - Jawa Timur Sekitar pukul 14.52 WIB mobil bus AG 7493 UR tiba di jalan Brigjen Katamso.Sekitar 100 m darilokasi perpotongan, mobil bus
tersebut hendak mendahului sebuah mobil barang. Saat mobil bus hendak mendahului mobil barang tersebut, genta/alarm kereta api akan melintas berbunyi dan petugas penjaga
pintu perlintasan keluar dari pos untuk melihat apakah lampu kereta api sudah terlihat atau
belum. Oleh karena petugas penjaga pintu perlintasan belum melihat lampu kereta maka
petugas tersebut kembali ke posnya. Saat jarak kereta api dengan pintu perlintasan
sudah dekat, petugas penjaga menurunkan palang pintu perpotongan, Bersamaan
dengan itu mobil bus AG 7493 UR yang telah mendahului mobil barang menerobos
palang pintuperpotongan yang pada saat bersamaan dari arah Stasiun Kediri melintas Kereta api Rapih Dhoho. Mobil bus AG 7493 UR tidak dapat menghindar dan bertabrakan dengan
kereta api. Tidak ditemukan jejak pengereman di lokasi kejadian dan
pintu perlintasan patah akibat ditabrak oleh mobil bus. Pada saat kejadian cuaca hujan lebat disertai angin, kabut dan jarak pandang terbatas, tabrakan terjadisekitar pukul 15.00
Dalam kecelakaan ini 7 (tujuh) orang meninggal ditempat dan 2 (dua) orang meninggal
setelah mendapat perawatan. Kejadian itu juga menyebabkan 19 (sembilan belas) orang
luka berat dan 6 (enam) orang lainnya luka ringan. Semua korban adalah penumpang,
pengemudi dan kondektur mobil bus AG 7493 UR, korban dievakuasi ke Rumah Sakit Bayangkara, Rumah Sakit Baptis dan Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran.
Senin, 23 September 2013
18 Februari 2009 Toyota Kijang T 1756 DC terjun ke sungai Lubai
Toyota Kijang T 1756 DC terjun ke sungai Lubai
Jembatan Beringin Jalan Lintas Sumatera, Dusun I, Desa Beringin
Kecamatan Lubai, Kabupaten Prabumulih - Sumatera Selatan
**8 Diantaranya Suster RSRK Charitas
**Korban Hendak Melayat ke Belitang
LUBAI – Kecelakaan lalulintas maut, pagi kemarin (18/2) sekitar pukul 05.30 WIB terjadi di Jl Baturaja Raya atau jalan lintas antara Prabumulih menuju Baturaja tepatnya di dusun I Desa Beringin, kecamatan Lubai Kabupaten Muara Enim. Sebuah mobil kijang kapsul warna Merah maron dengan nomor polisi (Nopol) T 1756 DC yang ditumpangi 10 orang terjungkal dari atas jembatan di lokasi itu dan masuk ke dalam Sungai Lubai, yang berada tepat di bawah jembatan.
Tragisnya sebelum terjun ke sungai, mobil yang sarat penumpang tersebut terbalik dan menghantam dinding jurang di tepi sungai itu. Setelah tercebur, posisi mobil terapung dengan posisi terbalik atau posisi roda di bagian atas.
Akibatnya, 9 dari 10 penumpang mobil tersebut tewas seketika, sementara satu penumpang lainnya hingga tadi malam masih belum sadarkan diri. Sementara 8 dari sembilan korban tewas di ketahui adalah suster RSRK Charitas Palembang dan satu korban tewas lainnya adalah sopir mobil tersebut.
Informasi yang dihimpun, 7 korban tewas seketika di tempat kejadian, 1 orang tewas dalam perjalanan menuju RSUD Prabumulih dan 1 orang tewas di RSUD Prabumulih. Sementara satu orang penumpang yang kondisinya kritis, setelah kejadian sempat mendapat perawatan di UGD RSUD Prabumulih. Namun akhirnya sekitar pukul 11.00 WIB, korban dirujuk ke RSRK Charitas Palembang.
Kesembilan korban tewas yaitu Suster Yuse, Suster Aurelia, Suster Germanda, Suster Mariana, Suster Venita, Suster Benedikta, Suster Evila, Suster Lorensia dan Misyanto (sopir). Para suster tersebut informasinya adalah penghuni asrama di RSK Charitas Palembang. Rata-rata korban tewas dengan kondisi mulut berbusa dan luka benturan pada bagian kepala. Informasinya mulut para korban berbusa akibat kehabisan oksigen saat mobil mereka terbalik dan terendam air.
Sementara korban kritis yakni Suster Silvestra. Setelah dievakuasi ke Puskesmas Lubai dan RSUD Prabumulih, sekitar pukul 12.00 WIB, seluruh korban dibawa ke RSRK Charitas Palembang.
Kecelakaan maut ini sempat menggemparkan warga sekitar dan menjadi perhatian pengguna jalan yang melintas di lokasi Tempat Kejadian Perkara.
Informasi yang berhasil dikumpulkan oleh Prabumulih Pos (Grup OKU EKSPRES) menyebutkan, ada dua versi dugaan yang mengakibatkan kecelakaan itu. Sejumlah saksi menduga kecelakaan disebabkan oleh sopir yang mengantuk. Versi lainnya menyatakan, sopir diduga tidak hafal track jalan yang menikung dan menaiki jembatan beruas sempit itu. Sementara polisi belum memberikan statement tegas terkait penyebab kecelakaan tersebut.
Data yang dihimpun Prabumulih Pos, sebelum kejadian, rombongan suster RSRK Charitas Palembang tersebut informasinya hendak melayat keluarga suster Benedikta, yang dikabarkan meninggal dunia di desa Banuayu, BP Peliung Kabupaten OKU Timur. Mereka berangkat dari Palembang sekitar pukul 04.00 WIB.
Prosedur Dan Kriteria Penanganan Kasus Kecelakaan lalu lintas Menonjol
a. Prosedur
Penanganan kecelakaan menonjol dengan korban meninggal dunia 5 (lima) orang
atau lebih atau menjadi perhatian nasional, melibatkan warga negara asing,
anggota TNI atau Polri, Anggota DPR, DPRD atau DPD serta Kementrian dan pejabat
setingkat Menteri.
1) Kapolres
atau Kasat Lantas dan Kanit Laka mendatangi TKP dalam limit
waktu kurang dari + 2 Jam.
2) Kasat Lantas melaporkan terjadinya kecelakaan menonjol kepada Kapolda Metro
Jaya, Irwasda, Kabid Propam dan Dir lantas Polda Metro Jaya dalam limit waktu 2
(dua) jam setelah kejadian Via SMS dan 1X24 jam setelah kejadian melaporkan
secara tertulis sesuai Format “LK”, “LP” dan “LT”.
3) Dirlantas
Polda Metro Jaya melaporkan kejadian kecelakaan menonjol kepada Korp Lantas
Lantas Polri dalam limit waktu 1X24 jam.
4) Tim
penelitian Dit Lantas Polda Metro Jaya turun ke TKP dalam waktu 3X24 jam.
5) Kasat
Lantas melaksanakan paparan tentang kejadian kecelakaan menonjol dihadapan
Dirlantas Polda Metro Jaya dalam waktu 7X24 jam.
6) Dirlantas
Polda Metro Jaya melaporkan hasil penelitian kepada Korp Lantas Lantas Polri dalam
waktu 14X24 jam.
7) pada
kesempatan pertama mengirimkan laporan kemajuan penangananan kecelakaan
menonjol kepada Korp Lantas Polri setiap ada perkembangan baru dan atau timbul
masalah dalam penanganannya.
b. Prosedur Penanganan kecelakaan menonjol dengan korban meninggal
dunia lebih dari 10 (sepuluh) orang.
1) Kapolres dan Kasat Lantas pada kesempatan pertama mendatangi TKP
dan dalam limit waktu 1X24 jam melaporkan kejadian kecelakaan menonjol kepada Korp
Lantas Lantas Polri.
2) Dalam
waktu paling lambat 3X24 jam Tim Korp Lantas Polri dari Subdit Jianma dan
Subdit Bin Gakkum mendatangi TKP kecelakaan lantas untuk melakukan penelitian
3) Pada
kesempatan pertama Dirlantas Polda Metro Jaya melaksanakan paparan dihadapan Korp
Lantas Polri.
4) Pada
kesempatan pertama mengirimkan laporan kemajuan penangananan kecelakaan
menonjol kepada Korp Lantas Polri setiap ada perkembangan baru dan atau timbul
masalah dalam penanganannya.
26 Januari 2009 Bus Kramat Jati masuk jurang di Desa Sukaratu Malangbong, Garut
Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari putugas dan masyarakat,
peristiwa nahas itu terjadi di Desa Sukaratu, Malangbong, Garut sekitar pukul 04.30. Bus patas AC Keramat
Jati jurusan Wonogiri- Bandung itu meluncur dari Malangbong menuju
Bandung. Diperkirakan, karena jalanan gelap dan licin, bus tergelincir.
Korban jiwa akibat kecelakaan bus yang
masuk jurang di Garut merangkak naik. Perkembangan terakhir, jumlah
penumpang yang tewas mencapai 6 orang.
“Jumlah penumpang ada 36 termasuk awak bus. 6 meninggal, 30 luka,” kata Kapolres Garut AKBP Rusdi Hartono di lokasi kejadian, Jl Raya Malangbong, Kampung Pangkalan Lewo, Sukaratu, Garut, Senin (26/1/2009).
Semua korban tewas dan luka-luka sudah berhasil dievakuasi dari jurang berkedalaman 200 meter itu. Korban tewas ditampung di Puskesamas Malangbong yang berjarak 6 km dari lokasi kecelakaan, sementara korban luka-luka sebagian dibawa ke Puskesmas Limbangan.
Belum ada informasi resmi tentang identitas para korban tewas atau selamat. Namun 2 korban tewas yang terakhir dievakuasi mengenakan berjenis kelamin perempuan dengan usia masing-masing berkisar 35 dan 17 tahun.
Bus Kramat Jati B 7859 AC rute Bandung-Wonogiri terjun bebas ke dalam jurang sekitar pukul 04.30 WIB. Belum ada keterangan penyebab kecelakaan, tetapi cuaca pada saat itu cukup cerah, tanpa kabut yang dapat menghalangi pandangan.
“Jumlah penumpang ada 36 termasuk awak bus. 6 meninggal, 30 luka,” kata Kapolres Garut AKBP Rusdi Hartono di lokasi kejadian, Jl Raya Malangbong, Kampung Pangkalan Lewo, Sukaratu, Garut, Senin (26/1/2009).
Semua korban tewas dan luka-luka sudah berhasil dievakuasi dari jurang berkedalaman 200 meter itu. Korban tewas ditampung di Puskesamas Malangbong yang berjarak 6 km dari lokasi kecelakaan, sementara korban luka-luka sebagian dibawa ke Puskesmas Limbangan.
Belum ada informasi resmi tentang identitas para korban tewas atau selamat. Namun 2 korban tewas yang terakhir dievakuasi mengenakan berjenis kelamin perempuan dengan usia masing-masing berkisar 35 dan 17 tahun.
Bus Kramat Jati B 7859 AC rute Bandung-Wonogiri terjun bebas ke dalam jurang sekitar pukul 04.30 WIB. Belum ada keterangan penyebab kecelakaan, tetapi cuaca pada saat itu cukup cerah, tanpa kabut yang dapat menghalangi pandangan.
Rabu, 11 September 2013
630 Korban Tewas Selama Musim Mudik 2013
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol Agus Rianto
menjelaskan, terdapat laporan ribuan kecelakaan selama 12 hari Operasi
Ketupat 2013.
Dari 2.826 kecelakaan yang dilaporkan, ujarnya, tercatat ratusan orang meninggal dunia. ''Ini mengakibatkan 630 korban meninggal dunia,'' kata Agus, Rabu (13/8).
Agus mengatakan, bila dibanding Operasi Ketupat Jaya, 2013 yang dimulai sejak, Jumat (2/8) dengan Operasi Ketupat Jaya pada tahun 2012, terjadi penurunan angka kecelakaan sebanyak 28 persen. Pada 2012, kecelakaan tercatat sebanyak 3.627 laporan.
Agus melanjutkan, 2.826 kecelakaan selama 12 hari pelaksanaan Operasi Ketupat 2013 tersebut, selain memakan ratusan korban meninggal dunia, terdapat 1.027 korban dengan luka berat dan 3.728 orang dengan luka ringan.
Sedangkan, terdapat juga kerugian materi akibat kecelakaan saat arus mudik dan arus balik. ''Kalkulasi kerugian materiil mencapai Rp 6.635.444,'' kata dia.
Pihak kepolisian berharap, pelaksanaan operasi Ketupat yang tinggal beberapa hari lagi, tidak memunculkan kecelakaan menonjol. Selain itu, polisi mengimbau agar pengemudi menaati segala macam bentuk peraturan lalu lintas agar angka kecelakaan bisa ditekan.
Dari 2.826 kecelakaan yang dilaporkan, ujarnya, tercatat ratusan orang meninggal dunia. ''Ini mengakibatkan 630 korban meninggal dunia,'' kata Agus, Rabu (13/8).
Agus mengatakan, bila dibanding Operasi Ketupat Jaya, 2013 yang dimulai sejak, Jumat (2/8) dengan Operasi Ketupat Jaya pada tahun 2012, terjadi penurunan angka kecelakaan sebanyak 28 persen. Pada 2012, kecelakaan tercatat sebanyak 3.627 laporan.
Agus melanjutkan, 2.826 kecelakaan selama 12 hari pelaksanaan Operasi Ketupat 2013 tersebut, selain memakan ratusan korban meninggal dunia, terdapat 1.027 korban dengan luka berat dan 3.728 orang dengan luka ringan.
Sedangkan, terdapat juga kerugian materi akibat kecelakaan saat arus mudik dan arus balik. ''Kalkulasi kerugian materiil mencapai Rp 6.635.444,'' kata dia.
Pihak kepolisian berharap, pelaksanaan operasi Ketupat yang tinggal beberapa hari lagi, tidak memunculkan kecelakaan menonjol. Selain itu, polisi mengimbau agar pengemudi menaati segala macam bentuk peraturan lalu lintas agar angka kecelakaan bisa ditekan.
Langganan:
Postingan (Atom)