Cari

Rabu, 25 September 2013

31 Mei 2009 PO Yanti Masuk Jurang


PADANGPANJANG (RP) - Bus PO Yanti yang mengangkut 37 penumpang dari Kota Padang menuju Batusangkar, Kabupaten Tanahdatar, terjun ke jurang sedalam sekitar 15 meter di kawasan Silaiang Kariang, Kecamatan X Koto, Tanahdatar, Ahad (31/5) siang pukul 13.30 WIB.

Sebanyak 12 orang, termasuk supir bus Syafruddin tewas dalam kondisi mengenaskan, 7 luka berat dan 18 luka ringan dalam kejadian ini. Hingga malam tadi, enam korban belum diketahui identitasnya.
 
 
Kecelakaan tersebut, diduga akibat tidak kuatnya bus mendaki tanjakan Silaiang Kariang, Lembah Anai. Sebelum terjun ke jurang, bus sempat meluncur mundur dan menabrak tembok pembatas jalan.Kecelakaan tersebut, diduga akibat tidak kuatnya bus mendaki tanjakan Silaiang Kariang, Lembah Anai. Sebelum terjun ke jurang, bus sempat meluncur mundur dan menabrak tembok pembatas jalan.

Menurut saksi mata, begitu menabrak tembok pembatas jalan dengan tebing, bus langsung terbalik dengan bagian belakang yang pertama meluncur ke dalam sungai. Ketika mundur, mesin bus mati sehingga rem tidak dapat berfungsi menahan laju mundur kendaraan. Namun supir bus sempat berupaya menahan laju kendaraan dengan membelokkan bus ke arah kanan, tapi kendaraan malah berbelok ke kiri dan langsung terjun ke dalam jurang.

Dari informasi yang dikumpulkan Padang Ekspres (Riau Pos Group, RPG ) di lokasi kejadian, 12 orang penumpang bus beserta supir meninggal di tempat. Empat jenazah untuk sementara dititip di RS Yarsi Padangpanjang dan delapan mayat lagi dititip di RSUD Padangpanjang.

Korban selamat selain dirawat di RS Yarsi dan RSUD Padangpanjang, juga dirujuk ke RS Yarsi Bukittinggi dan RSUDS Achmad Mochtar Bukittinggi untuk mendapatkan pelayanan lebih lanjut.

Sementara kernet bus yang selamat dari musibah itu, Fajri, telah diamankan Polres Padangpanjang. Kepada petugas, menyebutkan bus ketika itu hendak mendahului sebuah truk yang ada di depannya. Namun , truk itu kemudian ikut mengambil jalur kanan. Tanpa diduga, dari arah berlawanan ada pula kendaraan lain yang turun. Dalam kondisi seperti itu, bus tak sempat mengerem dan meluncur mundur terjun ke jurang. Sebelumnya, kata Fajri, dia sempat mengganjal ban bus dengaan batu. Tapi upaya itu tidak berhasil dan bus tetap mundur lalu menabrak pagar jalan dan terjun ke jurang.

Saksi di lokasi kejadian juga menyebutkan dua penumpang tampak melompat turun dari bus tersebut, sebelum bus terjun bebas ke dalam jurang sungai yang memiliki dasar bebatuan.

Kondisi bus di dasar jurang juga sangat parah, dengan posisi roda berada di atas. Bahkan badan bus bagian atas yang dilingkari kaca, tampak remuk dan pipih. Hal tersebut yang diperkirakan menjadi penyebab tewasnya 12 orang penumpang termasuk supir, karena terhimpit dan tergencet oleh badan bus yang telah berusia cukup tua.

Perawat di RS Yarsi dan RSUD Padangpanjang menyebutkan, seluruh mayat korban meninggal dunia yang masuk ke rumah sakit tersebut nyaris hancur, dengan bekas terhimpit dan terjepit rongsokan besi bus nahas itu. Sementara korban selamat telah diberikan perawatan intensif dan rata-rata menderita luka parah seperti patah tulang kaki dan tangan, serta luka robek dan memar di berbagai bagian tubuh.

Petugas kepolisian Satlantas Polresta Padangpanjang ketika ditemui belum mau memberikan keterangan tentang kejadian tersebut. Namun menurut mereka, bus PO Yanti terjun ke jurang akibat tidak kuat mendaki tanjakan Silaiang Kariang, kemudian mati mesin dan meluncur mundur ke dalam jurang. Sementara menyangkut keterangan lebih mendalam, pihak kepolisian masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut secepatnya.

Tak lama berselang setelah kejadian, polisi juga telah memasang garis polisi di sekitar bangkai rongsokan bus. Bahkan menjelang sore sejumlah petugas kepolisian dibantu warga juga mulai membersihkan dan menyingkirkan puing bus tersebut dari sungai. Sementara karena banyaknya pengguna jalan dan warga yang ingin menyaksikan kejadian tadi, lalu lintas di sekitar lokasi sempat macet hampir satu jam.

Korban Selamat Dirujuk ke RS Bukittinggi
Sebanyak lima korban selamat mendapat perawatan rujukan ke RS Yarsi dan RSUD Ahmad Mochtar Bukittinggi karena menderita luka yang sangat parah serta akibat keterbatasan tenaga perawat di RS Padangpanjang.

Empat korban selamat yang dirujuk ke RS Yarsi Bukittinggi antara lain Rice (27) yang beralamat di Batusangkar, menderita patah pada kedua tulang kakinya, serta sejumlah jahitan di kepala akibat luka robek. Kemudian Buyuang Udin (28) yang beralamat di Batusangkar, karena hampir sekujur tubuhnya melepuh terkena siraman air radiator bus yang ditumpanginya.

Selanjutnya Helma (64) warga Lubuk Buaya Padang, yang menderita patah tulang kaki kiri serta luka-luka hampir di sekujur tubuhnya. Namun terdapat satu orang penumpang wanita berusia sekitar 50 tahun, yang diperkirakan mengalami geger otak ringan, sehingga ketika ditanya mengaku tidak ingat siapa namanya sendiri. Wanita paruh baya tadi juga mengalami patah tulang tangan bagian kanan.

Sedangkan satu korban selamat lainnya adalah Joni Asril (47) berasal dari Batusangkar dengan menderita luka bakar akibat terkena siraman air radiator. Kelima penumpang selamat kecelakaan bus PO Yanti ini masuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Yarsi dan RSAM dengan diantar satu persatu oleh ambulan rumah sakit Padang Panjang.

Ketika dimintai keterangan tentang kejadian naas yang mereka alami, korban mengaku peristiwa tersebut berlangsung sangat cepat, sehingga tak seorangpun penumpang yang sempat berupaya menyelamatkan diri. Apalagi, seperti dijelaskan korban Rice, bus tersebut bermuatan penuh sehingga sangat sulit bagi penumpang untuk meninggalkan bus sebelum terjun ke dalam jurang.

Menurut petugas piket IGD RS Yarsi, seluruh penumpang selamat telah mendapat penanganan medis dan seluruhnya dalam keadaan sadar. Bahkan beberapa orang keluarga korban juga telah berdatangan dan mengurus proses perawatan, hingga dipindahkan ke bangsal rehabilitasi pasca kejadian setelah berakhirnya masa trauma.

Kepala Cabang PT Jasaraharja Padang H Wan Anwar,S.Sos mengatakan, bahwa semua penumpang bus nahas tersebut tertanggung oleh PT Jasaraharja.

Menurut Wan Anwar, sewaktu dihubungi Ahad (31/5). Pengusaha PO Yanti sudah menunaikan tugasnya melunasi iuran asuransi PT Jasaraharja, setelah dicek di Bagian Administrasi. Itu pula sebabnya semua penumpang sudah terjamin.

PT Asuransi Jasaraharja akan menyerahkan santunan kepada keluarga yang meninggal dunia Rp25 juta. Bagi yang luka berat diganti biaya pengobatan maksimal Rp10 juta dan cacat tetap maksimal Rp25 juta.(ari/ztl/rpg)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar